Parapuan.co - Mengajarkan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan perlu dilakukan sejak usia dini.
Sebab, anak akan merasa lebih baik jika mengetahui kesehatan seksual dan reproduksi perempuan lebih awal.
Selain membuat anak merasa lebih baik, mengajarkan soal kesehatan seksual dan reproduksi perempuan juga perlu agar anak tak mendapatkan informasi yang salah.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Makin Tinggi, Ini Gejala Covid-19 pada Anak yang Harus Diwaspadai
Saat 8 Tahun
Kamu sudah harus membicarakan tentang kesehatan reproduksi perempuan saat anak berusia 8 tahun.
Pada usia 8 tahun, seorang anak harus mengetahui perubahan fisik dan emosionalnya saat mereka mengalami pubertas kelak, sebagaimana dilansir dari Kids Health.
Usia tersebut mungkin masih sangat muda, akan tetapi perubahan fisik sudah akan mulai terlihat beberapa tahun ke depannya, yakni tumbuhnya payudara pada perempuan ataupun berubahnya suara pada anak laki-laki.
Baca Juga: Ini Dia 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak di Tengah Pandemi
Orang tua penting untuk membicarakan menstruasi sebelum anak perempuan mengalaminya.
Jika tidak dibicarakan, bisa jadi anakmu akan mengalami hal-hal yang menghkawatirkan, seperti ketakutan melihat darah.
Kebanyakan, anak perempuan mendapatkan menstruasi pertama di usia 12 hingga 13 tahun, tepatnya 2 atau 2,5 tahun setelah mereka mulai pubertas.
Namun ada juga anak perempuan yang mengalami menstruasi lebih cepat atau lebih lambat, tepatnya bisa mendapatkan menstruasi di usia 9 tahun bahkan 16 tahun.
Terbuka Agar Nyaman
Saat membicarakan tentang pubertas kepada anak perempuanmu, penting juga untuk bersikap terbuka agar anak nyaman.
Perubahan fisik yang ditimbulkan pada pubertas menyebabkan rasa tidak aman pada anak.
Untuk itu, katakan pada anak perempuanmu bahwa perubahan tersebut merupakan hal yang wajar dan pasti dialami setiap perempuan dalam waktu yang berbeda-beda.
Baca Juga: Ketahui 5 Cara Mencegah Stunting, Harus Dimulai Sejak Masa Kehamilan
Dengan bersikap terbuka, anak akan lebih nyaman menceritakan perasaannya.
Selain itu, pastikan kamu memberikan kesempatan anak untuk bertanya soal pubertas.
Jika anak bertanya, jawablah dengan jujur dan selengkap mungkin.
Dengan adanya keterbukaan, anakmu akan terhindar dari informasi yang tidak tepat. (*)