Parapuan.co - Kawan Puan, istilah inflasi gaya hidup atau lifestyle inflation sudah tidak asing lagi ya di telinga kita.
Seperti yang kita ketahui bersama inflasi gaya hidup adalah fenomena di mana pengeluaran kita bertambah saat pendapatan kita meningkat.
"Inflasi itu peningkatan, kalau ngomongin inflasi gaya hidup berarti ada peningkatan dalam dia melaksanakan pola atau gaya hidupnya.
"Contoh inflasi gaya hidup, misalnya dia naik level pekerjaan, artinya pendapatan bertambah.
"Ketika pendapatan bertambah, dia akan melihat 'oh oke aku kayaknya harus seperti ini', bisa jadi karena tututan pekerjaannya, bisa juga karena lingkungan sosial pertemanannya dia.
"Sehingga ketika pendapatannya naik, gaya hidupnya juga naik," kata Rista Zwestikareni, Certified Financial Planner dari Finansialku kepada PARAPUAN, Kamis, (01/07/2021).
Baca Juga: Rekan Ingin Meminjam Uangmu? Lakukan 3 Hal Ini sebelum Meminjamkannya
Rista menjelaskan bahwa inflasi gaya hidup ini bisa terjadi ketika seseorang mendapatkan tambahan penghasilan atau gaji.
Nah, apakah inflasi gaya hidup ini selalu buruk dan tidak baik untuk kondisi keuangan kita?
Menurut Rista baik atau buruknya inflasi gaya hidup ini tergantung dari konteksnya, Kawan Puan.
"Kita tidak bisa meng-judge (menilai) inflasi gaya hidup ini buruk, enggak juga. Kita lihat konteksnya ini (peningkatan pengeluaran) untuk apa.
"Jika memang inflasi gaya hidup dia karena butuh untuk tuntutan pekerjaan, itu enggak masalah," jelas Rista.
Penulis | : | Vregina Voneria Palis |
Editor | : | Arintya |
KOMENTAR