Parapuan.co - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa sejak pandemi Covid-19 banyak orang lebih gila kerja.
Melansir Forbes, penelitian tersebut diungkapkan lewat The 2021 MyPerfectResume, yang melakukan penelitian terhadap 1012 professional.
Dari hasil studi ditemukan fakta bahwa 82 persen mereka bekerja saat liburan, 75 persen tetap bekerja saat cuti hamil, 70 persen masih menjawab klien saat liburan, 42 persen mengambil waktu libur untuk bekerja.
Padahal, harusnya liburan memberikan kita waktu libur dan rileks dari bekerja, tapi sedihnya, hanya 35 persen orang yang tidak setuju dengan pendapat ‘Saya merasa harus tahu apa yang terjadi dengan pekerjaan ketika liburan’.
Hanya 21 persen yang tidak percaya dengan pendapat, ‘saya sedikit merasa cemas bila saya bisa mengambil pekerjaan di waktu libur’.
Lalu, kenapa ya, kita susah untuk disconnect?
Baca Juga: Syarat Mudah, Ini Lowongan Kerja Kementerian PUPR bulan Juni 2021
Whitney Casares, M.D., M.P.H., F.A.A.P., penulis The Working Mom Blueprint: Winning at Parenting Without Losing Yourself, mengatakan bahwa banyak orang tidak bisa lepas pekerjaan lantaran merasa relaks untuk beberapa jam atau bermain dengan anak merupakan hal berbeda dari kehidupan normal -biasanya bekerja.
Sementara untuk pengusaha, mereka jauh sudah untuk melepas pekerjaan, terutama ketika banyak karyawan yang masih baru.
Sementara untuk perempuan, kehidupan normal kita sehari-hari selain bekerja, tentunya juga mengerjakan pekerjaan rumah tangga, mengurusi anak, dan beragam kebutuhan di rumah.
“Semakin mereka menyempurnakan seni mengeksekusi secara terus-menerus, semakin lelah dan stres mereka, dan semakin banyak kelelahan pribadi dan profesional yang mereka hadapi,” ujarnya.
Tak hanya itu, bagi perempuan sulit untuk melepaskan pekerjaan lantaran kita terbiasa menjadi people pleaser yang membuat banyak orang bergantung dengan kita.
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
KOMENTAR