Parapuan.co - Belakangan, istilah parenting VOC ramai di media sosial, terutama di TikTok. Dalam berbagai video, banyak orang menyebut istilah pengasuhan anak ini.
VOC merupakan perusahaan dagang Belanda, mengingat negara ini pernah menjajah Indonesia, kata VOC yang digabungkan dengan pola asuh menjadi terdengar kejam.
Dengan kata lain, parenting VOC ini mengasosiasikan orang tua yang "kejam" terhadap anaknya. Untuk mendisiplinkan anak, orang tua mungkin memukul atau mengurung anak di kamar mandi.
Di masa sekarang, parenting VOC ini terdengar untuk orang tua yang dahulu dididik dengan cara tersebut. Justru, orang tua zaman sekarang lebih mengenal istilah gentle parenting, di mana orang tua lebih menghargai anak.
Lantas, benarkah ada perbedaan signifikan antara pola asuh zaman dahulu dan sekarang? Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis, membeberkan pergeseran pengasuhan orang tua.
Dalam acara #CussonsMOMen (Mothers of Mindful Empowerment Network), Ratih menyebutkan pengasuhan bergeser dari keterlibatan orang tua yang intensif menuju pendekatan lebih responsif sesuai kebutuhan anak. Ratih membagi tiga kelompok tahun beserta cara pengasuhannya.
1990 sampai 2000-an adalah masa di mana orang tua terlibat penuh pada anak. Semua berorientasi pada anak dan menganggap mereka sebagai insan yang rapuh. Pada masa ini, menurut banyak orang tua, keberhasilan atau kegagalan anak sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka.
"Anak biasanya sudah diarahkan orang tua, misal nanti kariernya mau jadi lawyer, maka kuliahnya S1 Hukum," ujar Ratih.
Kemudian di tahun 2010-an, anak lebih diberi ruang untuk tumbuh. Kehangatan dan sikap keras orang tua terus menurun, anak semakin mandiri.
Baca Juga: Bagaimana Cara Merespons Ketika Anak Meminta Adik? Begini Saran Ahli