Mendorong Pariwisata Indonesia Mendunia Lewat Konsep Sustainable Destination

By Tim Parapuan, Jumat, 15 Agustus 2025

Plataran Indonesia

Parapuan.co - Pariwisata berkelanjutan kini semakin menjadi sorotan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Konsep ini tak hanya berbicara soal menghadirkan pengalaman berlibur yang berkesan, tetapi juga mengedepankan tanggung jawab untuk menjaga lingkungan, melestarikan budaya lokal, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat. 

Salah satu destinasi yang berhasil menggabungkan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal adalah Plataran Indonesia. Memasuki usia ke-80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Plataran Indonesia menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan pariwisata nasional dengan mengusung tema besar “Pariwisata Indonesia yang Mendunia”.

Tema ini menjadi penegasan arah perjalanan Plataran dalam menghadirkan pariwisata yang tidak hanya mengandalkan keindahan alam, tetapi juga berpijak pada pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Selama 16 tahun berdiri, Plataran telah menempatkan keberlanjutan sebagai DNA operasional. Konsep ini memadukan potensi alam, budaya, dan manusia Indonesia dalam setiap destinasi, layanan, hingga strategi bisnisnya. Melalui pendekatan ini, Plataran berupaya menjaga kelestarian alam dan warisan budaya sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi komunitas setempat.

Founder & CEO Plataran, Yozua Makes, menegaskan bahwa pariwisata berkelanjutan harus berpijak pada kearifan lokal namun tetap memenuhi standar internasional. “Plataran akan terus bertumbuh dengan membawa semangat keberlanjutan pariwisata Indonesia di panggung global, mengedepankan world private personal hospitality services yang mengakar pada kebudayaan bangsa,” ujarnya. 

Yozua juga menekankan bahwa keberlanjutan bukan sekadar tren, tetapi sebuah komitmen jangka panjang. Menurutnya, tantangan terbesar adalah bagaimana menggabungkan modernisasi layanan dengan keaslian budaya sehingga wisatawan mendapatkan pengalaman autentik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah pengembangan Teras by Plataran di berbagai lokasi strategis yang memiliki tagline "Nikmatnya Pas". Program ini tidak sekadar menghadirkan fasilitas kuliner, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi lokal melalui prinsip local sourcing.

Artinya, seluruh bahan baku makanan, minuman, serta berbagai produk penunjang operasional diambil langsung dari pelaku UMKM dan petani setempat yang berada di sekitar lokasi. Pendekatan ini tidak hanya memastikan kesegaran dan kualitas produk yang disajikan kepada pengunjung, tetapi juga memberikan dampak positif berupa peningkatan pendapatan bagi komunitas lokal.

Selain itu, Plataran aktif terlibat dalam agenda MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) ramah lingkungan. Dalam sektor MICE, Plataran salah satunya menyediakan layanan katering yang berbasis keberlanjutan. Pendekatan ini memungkinkan acara berskala besar terlaksana secara profesional dengan jejak karbon yang seminimal mungkin.

Baca Juga: Bukan Fasilitas Tambahan, Ini Alasan Hotel Perlu Dibuat Ramah Anak

Plataran juga menjalin kolaborasi strategis dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk mengembangkan proyek-proyek berbasis keberlanjutan. Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pengembangan destinasi wisata ramah lingkungan di wilayah Ibu Kota Nusantara, tetapi juga merancang sistem pengelolaan yang mampu menjaga keseimbangan antara pembangunan modern dan kelestarian alam. Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan lahir model integrasi yang memadukan konsep smart city dengan pariwisata berbasis kearifan lokal.

Dukungan terhadap pelaku usaha kecil diperkuat dengan peluncuran Plataran–BRI UMKM Ecosystem. Program ini tidak hanya memfasilitasi UMKM dalam memasarkan produk mereka ke jaringan pelanggan Plataran, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan bisnis, manajemen keuangan, pemasaran digital, dan inovasi produk.

Inovasi lain juga hadir melalui peresmian Rahita Holistic Wellness di Plataran Puncak, sebuah destinasi yang dirancang khusus untuk menjawab tren global akan wisata kesehatan (wellness tourism) yang semakin diminati. Tempat ini tidak hanya menawarkan layanan relaksasi dan perawatan tubuh, tetapi juga mengintegrasikan konsep pelestarian lingkungan dalam setiap aspek operasionalnya yang menyatu harmonis dengan alam pegunungan.

Plataran Puncak Titik Nol juga resmi beroperasi sebagai salah satu destinasi unggulan yang mengusung konsep integrasi alam dan arsitektur ramah lingkungan. Lokasi ini dirancang dengan visi untuk memberikan pengalaman menginap yang autentik di tengah keindahan alam pegunungan, tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Di ranah diplomasi budaya, Plataran meluncurkan Plataran Seamless Global Collaboration. Program ini bekerja sama dengan jaringan hotel internasional untuk mendorong pertukaran budaya, memperluas promosi pariwisata berkelanjutan, serta memperkenalkan keragaman Indonesia ke panggung dunia.

Tidak hanya fokus pada wisatawan dewasa, Plataran juga meluncurkan program Plataran Junior dan Plataran Senior. Keduanya bertujuan memberikan edukasi nilai-nilai keberlanjutan kepada anak-anak dan generasi lanjut usia, sehingga kesadaran lingkungan dapat ditanamkan lintas generasi.

Plataran juga mengembangkan Borobudur MICE & Wedding Facility sebagai destinasi premium yang memprioritaskan pelestarian kawasan warisan dunia. Setiap kegiatan di lokasi ini dirancang dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan nilai historis Candi Borobudur.

Memasuki usia 80 tahun kemerdekaan, langkah besar lainnya adalah peresmian Plataran Makassar pada 8 Agustus 2025.  Destinasi terbaru ini tidak hanya menambah portofolio jaringan Plataran, tetapi juga diharapkan menjadi awal pertumbuhan pariwisata di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Dukung Pariwisata Indonesia, Kemasan Keju Ini Pamerkan Keindahan Tanah Air

Berlokasi di titik strategis yang memudahkan akses wisatawan domestik maupun mancanegara, Plataran Makassar hadir dengan konsep yang memadukan keramahtamahan khas Indonesia, keindahan arsitektur yang terinspirasi budaya Bugis-Makassar, dan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan lingkungan.

Perayaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum untuk mempertegas kontribusi pariwisata berkelanjutan sebagai pilar menuju visi Indonesia Emas 2045. Plataran berharap keberadaan destinasi berkualitas dapat memperluas manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat luas.

“Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Jika kita kelola dengan bijak, bukan hanya generasi sekarang yang menikmatinya, tetapi juga anak cucu kita kelak,” ujar Yozua Makes.

(*)

Putri Renata