Menilik Alasan di Balik Praktik Sunat Perempuan dan Kaitannya dengan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

By Sarah D. Ekaputri, Minggu, 29 Agustus 2021

Alasan di balik praktik sunat perempuan.

Parapuan.co - Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan sering kali jadi hal yang terabaikan.

Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan di Indonesia pun kurang lebih dipengaruhi oleh berbagai praktik dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat.

Misalnya praktik sunat perempuan yang digadang-gadang berpengaruh besar pada kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Sunat perempuan atau female genital mutilation (FGM) merupakan praktik yang masih sering terjadi di sebagian besar negara Afrika sub-Sahara, negara-negara Arab, bahkan beberapa negara Asia, Eropa Timur, dan Amerika Latin.

Menurut WHO, sunat perempuan atau FGM didefinisikan sebagai pengangkatan sebagian atau seluruh alat kelamin perempuan bagian luar atau mencederai alat kelamin perempuan untuk alasan-alasan non-medis.

Baca Juga: Penggunaan Kondom Wanita untuk Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Memang, kebanyakan praktik sunat perempuan yang terjadi di dunia tidak berlandaskan pada alasan medis.

Justru, sebagian besar praktik sunat perempuan dianggap sebagai bagian dari adat-istiadat dan ajaran agama.

Di Indonesia sediri, data UNICEF tunjukkan jika sebanyak 49% anak perempuan dibawah usia 12 tahun sudah menjalani praktik sunat perempuan.

Lalu, apakah manfaat dari praktik sunat perempuan ini?