Tren Body Positivity Meningkat, Ini Pengaruhnya Pada Perkembangan Industri Fashion Plus Size

By Citra Narada Putri, Sabtu, 10 Juli 2021

Masifnya gerakan body positivity tak hanya berdampak pada pemberdayaan sesama, tapi juga turut mengembangkan industri fashion plus size.

Parapuan.co – Beberapa tahun belakangan, kampanye citra tubuh positif menguasai dunia.

Para pengguna media sosial, membantu menggaungkan pesan orang-orang dengan berbagai macam bentuk tubuh agar suaranya lebih terdengar.

Dengan kata lain, internet memberi jalan untuk menyadarkan kita semua bahwa langsing atau kurus bukanlah satu-satunya standar tubuh ideal.

Berkat gerakan body positivity, menjadikan kampanye ini sebagai arus utama para pelaku industri mode untuk bisa hadir lebih inklusif.

Dan ini pun turut menjadikan plus size fashion mendapatkan tempat di industri mode dunia.

Baca Juga: Jadi Model Pertama Berukuran 22, Ini 7 Inspirasi Gaya Tess Holliday untuk Tubuh Plus Size

Setidaknya beberapa tahun belakangan, makin banyak bermunculan brand-brand yang mulai membuktikan kontribusi mereka terhadap gerakan ini sebagai jawaban atas kebutuhan semua perempuan dalam berbagai ukuran.  

Dalam skala global, misalnya, brand seperti Nike merilis kampanye yang menampilkan plus size model Paloma Elsesser dengan salah satu sport bra, yang berakhir viral pada tahun 2016.

Pesan dalam kampanye itu, ‘setiap perempuan, berapa pun ukurannya, membutuhkan sport bra yang pas,’.

Sementara Victoria Secret, yang kerap jadi sasaran kritik karena mengobjektifikasi perempuan dan melanggengkan stereotip seksis, mulai menyadari pentingnya inklusivitas dalam industri fashion.

Walau terlambat, namun pada akhirnya Victoria Secret memilih sejumlah model bertubuh plus size untuk memeragakan koleksi terbarunya yang lebih variatif dari segi ukuran di tahun 2022.

Sementara dalam skala lokal, kesadaran akan pentingnya merangkul perempuan dalam berbagai bentuk tubuh, juga mulai terlihat nyata.