Unik! Perpustakaan Ini Pinjamkan Manusia untuk Para 'Pembacanya'

Firdhayanti - Kamis, 3 Juni 2021
Perpustakaan Manusia yang ada di Denmark.
Perpustakaan Manusia yang ada di Denmark. Forbes

Pengalaman yang dibagikannya dengan para peserta di perpustakaan telah memberinya harapan.

“Saya terkejut bahwa begitu banyak orang kulit putih yang menjadi sadar.  Dan tampaknya [mereka] asli. Saya tidak mendapat kesan bahwa saya mendapatkan pidato PC bulan ini,” katanya.

Tak hanya untuk orang lain, Human Library juga telah membantu mengatasi masalah keragaman ras dan inklusifitas golongan pada perusahaan-perusahaan bergengsi di Amerika Serikat Seperti  eBay, IMF, Bank Dunia, Eli Lilly, Delta Faucet, Masco dan Google.

Baca Juga: Ini 5 Alasan Orang Melakukan Solo Traveling, Salah Satunya Lebih Bebas

Ronni mengatakan bahwa sebelum pandemi, buku-buku manusia tersedia di perpustakaan umum AS, sekolah menengah, perguruan tinggi, universitas, dan festival seperti Burning Man untuk mendorong banyak orang untuk berdialog dengan orang asing.

Perpustakaan mulai menghubungkan buku manusia dengan pembaca dua puluh tahun yang lalu di Denmark, di mana konsep itu berasal.

Masco, sebuah perusahaan yang memproduksi untuk perbaikan rumah dan pasar konstruksi rumah baru yang berasal dari Amerika Serikat melakukan kunjungan virtual ke Human Library. 

Erin Swartout, Direktur Pengembangan Bakat dan Organisasi di Masco mengatakan dia frustrasi dengan keragaman tradisional dan upaya inklusi dan sedang mencari cara untuk  mengatasinya.

Ketika dia mendengar tentang Human Library, dia tahu ini merupakan salah satu caranya. 

“Ini salah satu hal di mana kamu meletakkan kerikil di kolam, dan kamu melihat riak,” kata Erin. 

Seorang karyawan Masco mengatakan kepada Erin bahwa ia memiliki tetangga dan teman yang Muslim. Saat itu, 'buku' manusianya adalah Muslim.

“Saya dapat menanyakan buku hal-hal yang sayangnya tidak pernah saya tanyakan kepada tetangga saya. Saya belajar lebih banyak dalam dua puluh menit daripada yang saya dapatkan dari orang-orang yang saya kenal selama bertahun-tahun. Sekarang saya memiliki keberanian untuk terlibat secara berbeda dengan tetangga dan komunitas saya,” jelas Erin yang saat itu menceritakan pengalaman yang dialami koleganya. 

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati