Cerita Para Istri yang Suaminya Mengambil Peran dalam Keluarga: Hubungan Lebih Harmonis

Tentry Yudvi Dian Utami - Rabu, 2 Juni 2021
Ilustrasi mengerjakan tugas domestik.
Ilustrasi mengerjakan tugas domestik. freepik.com

Parapuan.co – Kalau ngomongin soal pembagian peran dalam keluarga, selama ini memang masih banyak tugas domestik dipegang oleh istri.

Tapi, sejak adanya WFH (Work From Home), ada juga suami yang ikut mengurusi tugas domestik bahkan sampai mau ngepel rumah.

Ini juga ditunjukkan dari hasil survey yang PARAPUAN lakukan berjudul Pembagian Peran Domestik antara Suami dan Istri yang dilakukan pada 16-19 April lalu.

Survey yang diikuti oleh 234 orang ini mengungkapkan bahwa sebagian besar responden mengaku tidak ada perubahan pembagian peran domestik selama situasi pandemi (65%), namun tidak bisa dimungkiri juga ada yang mengalami perubahan pembagian peran domestik saat ini (35%). 

Perubahan sistem kerja selama pandemi seperti work from home menjadi salah satu alasan adanya perubahan pembagian peran domestik, sehingga responden harus membantu tugas domestik rumah tangga (24,8%), menjalani peran ganda antara mencari nafkah dan mengerjakan tugas domestik (23,1%), ikut membantu mengurus anak (12%), dan harus membantu mencari nafkah tambahan karena kondisi ekonomi yang sulit (4,7%). 

Baca Juga: Menikah untuk Mengurangi Pertengkaran, Ternyata Itu Cuma Mitos!

Tapi, ya, ini enggak sekadar data saja Kawan Puan! Ada juga kok, sahabat kita yang merasakan perubahan tugas domestic ini selama pandemi Covid-19.

Salah satunya, Febi Laraswati (30), seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua anak yang suaminya bernama Arya memang berubah lebih aktif mengerjakan pekerjaan domestik.

“Soal pembagian peran keluarga, Arya, suamiku bantuin aku di rumah dalam semua urusan rumah sejak WFH (work from home), beda dengan saat WFO (Work From Office). Dulu dia bantuin, tapi lebih banyak di weekend. Sekarang, setiap hari,” cerita Febi Laraswati (30), ibu dua anak.

Ya, sehari-hari, Arya dengan rajin melakukan pembagian peran keluarga yang sudah disepakati dengan sang istri.

Mulai dari jam 08.00-17.00, itu waktunya Arya bekerja sehingga mengurus anak menjadi tugas Febi.

“Kalau sudah selesai kerja dan santai, dia biasanya, nyuci piring,ngepel rumah, nyuci baju, mandiin, main dan nyuapin anak, beresin rumah. Emang dia kan enggak bisa masak, jadi masak gitu-gitu tetap di aku. Kalau akhir pekan, dia juga sama kok, bahkan lebih sering sama anak,” ujar Febi.

Lebih Bonding ke Keluarga

Dengan pembagian peran dalam keluarga yang seperti itu, Febi merasakan tugasnya di rumah terasa ringan, terutama selama pandemi Covid-19 ini. Sebelumnya, boro-boro deh, perempuan berambut Panjang ini bisa bernapas lega. “Buat me time aja susah!”

Makanya, mumpung suaminya aktif sekali di rumah. Febi akhirnya bisa meluangkan sedikit waktunya untuk melakukan hal yang dia senangi alias me time. Saat me time, dia lebih senang menulis keseharian dan membaca buku yang begitu dia gemari sebelum menikah.

“Aku merasa hubunganku lebih harmonis sama Arya.

Dia jadi lebih ngerti kalau pekerjaan rumah tangga itu enggak ada beresnya. Terus Arya lebih sayang sama aku, dia sadar kalau capek banget jadi ibu rumah tangga.

Bonding kita lebih kuat. Dan, anak-anak juga jadi dekat dengan ayahnya,” ujar Febi.

Baca Juga: Alergi Debu Bukan Halangan Mengerjakan Tugas Domestik, Simak Tips Membersihkan dengan Aman

Tak hanya Febi lho, yang suaminya aktif mengerjakan tugas domestic di rumah. Ini juga dirasakan oleh Jeanett Verica (27), seorang pekerja lepas serta ibu satu anak. Waktu suaminya, Berto WFH, tugasnya terasa begitu ringan, karena sang suami mau mengerjakan hampir semua tugas domestik.

“Sejak pandemi Maret 2020 sampai saat ini, Mei 2020, kondisi yang aku dan suami lalui berbeda-beda. Maret 2020-Mei 2020: suami sempat WFH 1-1,5 bulan. Kami masih tinggal berdua di apartemen sewaan, belum ada anak. Aku masih hamil," ujar Jeanett.

Kontribusi suaminya terhadap pekerjaan domestik memang membuatnya jadi lebih punya waktu untuk me-time, terlebih saat dirinya punya anak.

"Sisanya sih nyantai. Misal, baik sebelum atau sesudah WFH kami tetap belanja bareng ke pasar, aku nyapu dia ngepel, dia vacuum apartemen, sikat WC, aku beresin kasur, cuci piring. Bedanya paling di masak,” jelas Jeanett.

Jadi begitulah kisah para istri yang suaminya ikut sibuk ngurus tugas domestik. Mereka bisa memiliki waktu me time dan mengerjakan pekerjaan lainnya dengan baik. Oh, satu lagi, hubungan mereka dan suami jadi lebih harmonis. Anak-anak pun dekat dengan sang ayah.

Nah, yuk ajak suami juga ikut mengambil tugas di rumah!(*)