Kenapa Suami Mau Mengambil Tugas Domestik di Rumah? Ini Kata Pakar

Ratu Monita - Jumat, 14 Mei 2021
Ilustrasi bapak rumah tangga
Ilustrasi bapak rumah tangga chee gin tan

Uniknya, menurut Ida berdasarkan pengamatannya isu keadilan dan kesetaraan gender ini relatif lebih diterima saat disuarakan oleh laki-laki, meskipun resistensi tetap ada. 

Umumnya pertentangan ini hadir karena latar belakang sosial dan budaya yang menolak dengan adanya perubahan peran gender ini.

Sehingga bisa dikatakan, tantangan dalam aksi mencapai keadilan dan kesetaraan gender ini justru budaya.

Baca Juga: Apa Jadinya Jika Semua Tugas Domestik Dibebankan kepada Istri? Ini Kata Psikolog

"Masih tingginya angka kekerasan berbasis gender, termasuk KDRT, apalagi di era pandemi ini sebagai dampak adanya WFH mengindikasikan masih kuatnya tantangan sosial budaya tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut lagi, Ida menyampaikan perubahan sikap yang dilakukan oleh laki-laki ini bisa jadi bentuk penyesuaian pada situasi pandemi.

"Mungkin lebih tepatnya yang terjadi adalah penyesuaian atau adaptasi berbasis situasi yang ada, karena masih perlu diuji kembali apakah di pasca pandemi pola yang sama masih berkelanjutan atau tidak," kata Ida. 

Sehingga, dengan kata lain perlu ditinjau kembali apakah perubahan peran laki-laki dalam ranah domestik yang kini terjadi atas dasar kesadaran pribadi berbasis pada nilai normatif yakni penghargaan atau hanya karena situasi yang berbasis pada kebutuhan pragmatis.

Rasanya indah ya, Kawan Puan, bila akhirnya suami kita mau ikut untuk mengambil peran domestik di rumah. Dengan begitu, kita jadi punya waktu untuk mengejar impian yang selama ini sudah dirancang.(*)