Tak Boleh Panik, Ini Strategi Bijak Mendisiplinkan Anak Autis

Ericha Fernanda - Sabtu, 8 Mei 2021
Ilustrasi seorang anak.
Ilustrasi seorang anak. freepik.com

 

Parapuan.co - Mendisiplinkan anak memang memerlukan ketegasan dan keberanian ya, Kawan Puan.

Ketika seorang anak berperilaku tidak baik, entah itu melampiaskan amarah, menyakiti anak lain, atau mengabaikan instruksi, mereka biasanya akan mendapatkan semacam evaluasi.

Namun, jika seorang anak termasuk dalam spektrum autisme, mereka mungkin membutuhkan pendekatan disiplin yang berbeda.

Baca Juga: 3 Cara Orang Tua Bantu Anak dengan Autisme Menjalin Pertemanan

Sebagai orang tua, kamu tidak bisa menerapkan cara konvensional seperti marah-marah atau memukul sehingga menyakiti fisik si anak.

Sebaliknya, strategi yang lebih lembut dan konsisten akan menjadi kunci untuk mengajari cara mengelola perilaku mereka.

Melansir Verywell Family, berikut ini strategi yang bisa digunakan untuk mendisiplinkan anak dengan autisme.

1. Pelajari Tentang Kebutuhan Anak

Penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang diagnosis anak kamu.

Gejala autisme bisa sangat bervariasi.

Pemahaman yang jelas tentang kebutuhan dan kemampuan anak akan membantu memastikan kamu menciptakan ekspektasi yang realistis.

Seorang anak autis mungkin tidak dapat mengontrol perilaku tertentu. Mengepakkan tangan, misalnya, adalah perilaku merangsang diri sendiri yang sering kali membantu anak dengan autisme mengatur emosi mereka.

Ini dapat diatasi melalui analisis perilaku terapan atau terapi okupasi.

2. Selalu Utamakan Keamanan

Jika perlu jauhkan anak kamu dari situasi yang memicu amarah, terutama jika situasinya tidak aman baik secara emosional atau fisik.

Jauhkan mereka dari anak kecil lainnya ketika situasi dapat memicu konflik.

Namun, perhatikan bagaimana anak kamu merespons ketika kamu membawanya keluar dari situasi tersebut.

Jika mereka segera tenang dan mulai berperilaku, mereka mengasosiasikan perilaku buruk dengan meninggalkan situasi yang tidak mereka sukai.

3. Menggunakan Disiplin Positif

Anak autis merespons teknik disiplin yang lebih baik dengan fokus pada hal-hal positif.

Ketika anak kamu bertindak dengan cara yang positif, pastikan untuk memberi mereka banyak pujian.

Ketika anak kamu mulai bertingkah, arahkan mereka pada apa yang kamu sukai daripada apa yang tidak seharusnya dia lakukan.

Misalnya, jika dia menarik ekor kucing, jangan katakan "Berhenti menyakiti kucingnya", melainkan "Lepaskan ekor kucingnya".

Baca Juga: Picky Eating, Anak Suka Pilih-Pilih Makan Bukan Hanya Sekedar Kebiasaan

4. Ajarkan Teknik Menenangkan Diri

Semua anak mengalami krisis, tetapi akan lebih sulit untuk menenangkan anak autis.

Ajari mereka teknik menenangkan diri yang dapat diterapkan dalam situasi ini.

Ajari mereka untuk mengambil napas dan mengembuskan napas melalui hidung secara perlahan, tutup mata mereka dan bayangkan sesuatu yang menyenangkan, seperti kucing atau taman favorit mereka.

Selain itu, kamu bisa memeluk sampai anak itu tenang.

5. Bersikap Konsisten

Tetap konsisten dalam teknik disiplin penting untuk semua anak, berkebutuhan khusus atau tidak.

Namun, mereka yang mengalami kesulitan belajar, seperti anak dengan autisme, merespons secara positif disiplin terstruktur.

Ini mungkin jalan yang panjang untuk mengajari anak kamu sesuai apa yang diharapkan.

Tapi mereka akan melakukan jauh lebih baik ketika mereka dapat memprediksi hasil dari suatu situasi.(*)

Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Anak Lebih Suka Makan Sayur? Ikuti Tips Ini