Bolehkah Minum Kopi Saat Menyusui? Ketahui Efeknya Berikut Ini!

Ericha Fernanda - Kamis, 6 Mei 2021
Ilustrasi ibu menyusui.
Ilustrasi ibu menyusui. freepik.com

Parapuan.co - Sebagian dari kita, kopi menjadi kebutuhan karena bagi mereka kopi dapat digunakan untuk memompa energi.

Bahkan, beberapa dari kita sengaja minum kopi untuk meningkatkan stamina dan fokus harian. Jika satu hari lewat tidak minum kopi, akibat yang ditimbulkan ialah pusing dan tidak bersemangat. 

Jika sudah kebiasaan minum kopi, kita tentu bertanya-tanya bolehkah minum kopi saat menyusui mengingat kopi mengandung kafein

Perlu Kawan Puan ketahui kalau kafein dalam kopi nantinya juga akan diproses pada tubuh bayi lewat ASI yang kita berikan.

Melansir Verywell Family, hal ini dapat menyebabkan penumpukan kafein dalam sistem tubuh bayi jika kamu tidak berhati-hati dalam mengatur jarak asupan kafein dan sesi menyusui itu sendiri.

Oleh karena itu, sebaiknya beri waktu saat kita minum kafein ya, Kawan Puan. Sebagai informasi, waktu paruh kafein untuk bayi yang baru lahir sekitar 3-4 hari.

Sedangkan, membutuhkan waktu paruh kafein untuk bayi berusia enam bulan ialah 2,5 jam. 

Simak penjelasan tentang kafein dan pengaruhnya pada air susu yang kita produksi, yuk!

Baca Juga: Benarkah Menyusui Berpengaruh Pada Dorongan Seks Setelah Melahirkan?

 

Efek Gizi 

Perlu diingat bahwa kafein memengaruhi komposisi ASI kamu lho, Kawan Puan. 

Perempuan yang rutin minum tiga cangkir kopi per hari selama kehamilan dan menyusui menyerap zat besi sepertiga lebih sedikit daripada perempuan yang tidak minum kopi.

Akibatnya hemoglobin dan hematokrit pada ibu yang minum kopi bisa menurun, begitu juga bayinya.

Anemia defisiensi zat besi bahkan bisa terjadi pada ibu yang banyak mengonsumsi kopi dalam jumlah besar.

Efek Kafein

Kafein adalah stimulan sehingga bayi yang mengonsumsi kafein lebih 'terjaga', gelisah, kolik, dan sembelit.

Memang, kafein terkadang digunakan sebagai terapi untuk merangsang bayi prematur yang berisiko mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Tidak mengherankan kalau kafein dapat berdampak signifikan pada kemampuan bayi saat tidur.

Para ibu dapat memasuki siklus berkelanjutan dengan meminum banyak kafein untuk mengatasi rasa lelah akibat memiliki bayi yang tidak tenang, sementara bayi tidak tenang karena terlalu terstimulasi.

Jika bayi kamu sulit untuk tenang, menyesuaikan asupan kafein harian dapat memperbaiki situasi.

Baca Juga: Ternyata Berbeda, Berapa Lama Waktu Menyusui Berdasarkan Usia

Mengurangi Asupan Kafein

Berhenti minum kopi mengakibatkan rasa tidak nyaman, mungkin akan menyebabkan sakit kepala dan mempengaruhi suasana hati.

Sebaiknya, kurangi penggunaan asupan kafein dengan lembut untuk menghindari tekanan pada kamu dan bayi. Meskipun sakit kepala adalah gejala yang umum, obat penghilang rasa sakit bukanlah ide yang baik saat menyusui.

Kesimpulannya, kafein dianggap belum cocok untuk menyusui karena justru dapat merangsang bayi yang berisiko apnea atau gangguan tidur.

Selain itu, minum kpoi saat menyusui dapat membuat kamu kesulitan menenangkan bayi dan akhirnya kamu bisa semakin lelah.

Jika ingin minum kafein, terapkan ketepatan waktu konsumsi kafein. Ingatlah bahwa kafein memiliki sejumlah efek berbahaya jika digunakan secara berlebihan, yang juga dapat memengaruhi bayimu sendiri.

(*)

Baca Juga: Pasokan ASI Rendah, Ini Beberapa Penyebab yang Mempengaruhinya