Dari Zaman Mesir Kuno Hingga Romawi, Ini Perjalanan Tren Warna Rambut

Alessandra Langit - Selasa, 4 Mei 2021
Ilustrasi pewarnaan rambut
Ilustrasi pewarnaan rambut Freepik

Zaman Yunani Kuno

Orang Yunani Kuno sebagian besar menyukai warna rambut gelap dan menggunakan pewarna permanen yang dibuat khusus oleh para ahli. 

Mereka kemudian menemukan ramuan yang tidak beracun dengan menggunakan lintah untuk membuat pewarna. 

Lintah dimasukkan ke dalam bejana timah tempat mereka menjalani proses fermentasi, kemudian diubah menjadi pewarna. 

Perempuan di zaman ini merawat rambut dengan menghasilkan campuran serpihan emas, serbuk sari, minyak zaitun, dan jus lemon untuk menonjolkan kilau rambut mereka.

Zaman Romawi

Rambut pirang merupakan bentuk reputasi buruk selama Kekaisaran Romawi karena rambut pirang ditetapkan sebagai indikator pekerjaan rendahan. 

Kebanyakan dari orang Yunani hanya menggunakan wig kuning, tetapi ada juga yang membuat pewarna khusus yang terbuat dari abu kacang dan tanaman yang dibakar untuk mencerahkan rambut mereka. 

Galia dan Saxon, dari periode 300 SM, mewarnai rambut mereka dengan berbagai warna cerah untuk mengintimidasi musuh selama pertempuran.

Baca Juga: Ingin Coba Warna Rambut Metalik? Ketahui Dulu Cara Merawatnya

1500-an, The Dark Ages

Rambut merah menjadi tren ketika kemunculan gadis berambut merah pertama kali didokumentasikan lewat lukisan. 

Dipercaya bahwa warna rambut merah adalah hasil mutasi genetik, yang terjadi di Skotlandia. 

Langkanya warna rambut ini membuat gadis berambut merah dituduh sebagai penyihir selama beberapa dekade sampai Ratu Elizabeth I naik tahta dengan mengenakan rambut merahnya. 

Ratu Elizabeth I meminta setiap orang untuk menerima bahwa warna rambut merah sama sekali tidak berhubungan dengan kejahatan.