Orang Tua Harus Aktif, Ini 6 Cara Bantu Anak Agar Tak Jadi Korban Bullying

Linda Fitria - Jumat, 30 April 2021
Bullying anak
Bullying anak shironosov

Parapuan.co - Bullying atau perisakan adalah kebiasaan buruk yang sampai saat ini masih menjamur.

Bahkan tak hanya melibatkan remaja atau orang dewasa, bullying juga sudah dikenal anak-anak kecil.

Tentu hal ini sangat memprihatinkan dan wajib untuk ditangani secara serius.

Jangan sampai kita lengah hingga tak tahu kalau anak sudah menjadi korban bullying atau bahkan pelaku bullying.

Baca Juga: Inspiratif! Ini Cerita Valerie Thomas Ubah Kekurangan Diri Menjadi Ide Bisnis

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau Kemenpppa, bullying sendiri adalah bentuk kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat dan berkuasa terhadap orang lain.

Akibatnya, korban menjadi terluka, takut, bahkan hingga trauma selamanya.

Sebagai orang tua tentu kita tidak mau hal ini terjadi pada si kecil.

Karenanya, sebelum hal buruk itu terjadi, yuk simak 6 cara membantu anak agar terhindar dari bullying melansir dari Kemenpppa berikut.

Baca Juga: Ini Pengakuan Cinta Laura Dibully Karena Tak Lancar Bahasa Indonesia

1. Cari Tanda

Orang tua wajib aktif mengawasi anak karena bisa jadi mereka takut untuk bercerita.

Perhatikan perubahannya seperti enggan ke sekolah, tidak napsu makan, bahkan di kasus terburuk muncul luka di tubuh.

2. Ajak Curhat atau Bercerita

Luangkan waktu untuk curhat atau sekadar mendengar anak cerita keseharian.

Kulik lebih dalam apakah di sekolah ia mengalami masalah atau tidak.

Atau bisa juga dengan memberi contoh kasus dan menjelaskan padanya jika suatu saat anak menghadapi masalah serupa.

3. Ajarkan Soal Keberanian

Bukan menjadi arogan, namun ajarkan untuk berani menghadapi setiap masalah.

Baca Juga: Lee Hyunjoo Akhirnya Buka Suara Soal Isu Bullying Oleh Member APRIL

Ajarkan pada anak untuk tidak menyelesaikan masalah dengan otot atau kekerasan.

4. Sekolah Perlu Tahu

Jika terjadi di sekolah, pihak guru harus tahu apa yang terjadi dan agar bisa menindak baik pelaku maupun korban.

5. Ajarkan Soal Hukum Sedari Dini

Baik anak sebagai pelaku ataupun korban, keduanya perlu pendampingan lebih ekstra.

Jelaskan soal pelanggaran hukum soal bullying pada mereka agar anak tahu mana yang benar dan yang salah.

Jika anak sudah jadi korban, jangan ragu untuk laporkan pelaku ke sekolah bahkan ke pihak berwajib jika kasus teramat berat.

Baca Juga: Ini Pengakuan Cinta Laura Dibully Karena Tak Lancar Bahasa Indonesia

6. Cari Tenaga Profesional

Jika cara-cara itu belum membantu meringankan trauma anak, ada baiknya cari tenaga profesional.

Hal ini penting agar trauma anak tidak menjadi penghambat masa depannya.

(*)

Sumber: Kemenpppa
Penulis:
Editor: Linda Fitria