Parapuan.co - Perubahan fisik selama kehamilan bagi seorang perempuan adalah hal yang terjadi secara alami.
Termasuk mual, muntah, gatal, kelelahan, dan sakit kepala kerap dialami selama kehamilan.
Jika kamu sedang hamil dan mengalami sakit kepala, itu hal yang kerap dialami perempuan pada umumnya selama hamil.
Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil Mengidam Makanan Tertentu? Begini 4 Alasannya
Sebuah tinjauan medis melaporkan, sebanyak 39 persen perempuan hamil dan postpartum mengalami sakit kepala.
Sakit kepala selama trimester pertama kehamilan dapat terjadi karena alasan yang berbeda, dengan sakit kepala pada trimester kedua dan ketiga.
Dalam beberapa kasus, sakit kepala mungkin merupakan gejala masalah kesehatan lain selama kehamilan.
Melansir Healthline, berikut ini fakta-fakta yang perlu kamu ketahui terkait sakit kepala selama kehamilan.
Penyebab Sakit Kepala Selama Kehamilan
1. Trimester Pertama
Sakit kepala tegang sering terjadi pada trimester pertama kehamilan kamu.
Hal ini terjadi karena tubuhmu sedang mengalami beberapa perubahan.
Perubahan ini bisa memicu sakit kepala, termasuk:
- Perubahan hormonal
- Perubahan berat badan
- Volume darah yang lebih tinggi
Penyebab umum sakit kepala selama trimester pertama kehamilan juga meliputi:
- Dehidrasi
- Kurang tidur
- Mual dan muntah
- Nutrisi buruk
- Kadar gula rendah
- Terlalu sedikit aktivitas fisik
Selain itu, makanan umum yang dapat memicu sakit kepala selama kehamilan termasuk produk susu, coklat, keju, ragi, dan tomat.
2. Trimester Kedua dan Ketiga
Sakit kepala selama trimester kedua dan ketiga mungkin memiliki penyebab yang berbeda. Beberapa penyebabnya antara lain:
- Peningkatan berat badan yang ekstra
- Terlalu sedikit tidur
- Diet
- Ketegangan otot
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
Baca Juga: Ini Rekomendasi 5 Jenis Susu untuk Menunjang Nutrisi Selama Masa Kehamilan
3. Tekanan Darah Tinggi
Sakit kepala selama trimester kedua dan ketiga kehamilan mungkin merupakan tanda bahwa kamu mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan bayi.
Hal ini sering terjadi setelah minggu ke-20 usia kehamilan.
Jika kamu sedang hamil, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko:
- Stroke
- Aliran oksigen rendah ke bayi
- Persalinan prematur atau sebelum 37 minggu.
- Berat lahir bayi rendah (kurang dari 8 ons)
- Solusio plasenta (plasenta terlepas terlalu dini)
Periksakan ke dokter jika kamu mengalami sakit kepala kapan saja selama kehamilan.
Ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan pengobatan yang lebih dini.
Beri tahu dokter segera jika kamu memiliki riwayat pribadi atau keluarga migrain, tekanan darah tinggi, kejang, atau diabetes.
Baca Juga: Catat! Ini Alasan Minum Air Kelapa Muda Penting untuk Kehamilan
(*)
