Awas! Kamu Berisiko Alami Masalah Kesehatan Mental Jika Kurang Tidur

Ericha Fernanda - Rabu, 28 April 2021
Ilustrasi tidur.
Ilustrasi tidur. freepik.com

Parapuan.co - Bukan rahasia lagi bahwa tidur memainkan peran penting dalam kesehatan fisik dan mental yang baik.

Kurang tidur dapat membuatmu kelelahan, mudah tersinggung, atau menimbulkan konsekuensi kesehatan jangka panjang yang serius.

Kurang tidur sering dikaitkan dengan konsekuensi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan depresi.

Baca Juga: Sering Begadang? Hati-hati, Studi Membuktikan Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Risiko Demensia

Kendati demikian, kondisi kejiwaan bisa menyebabkan masalah tidur, serta gangguan tidur juga memperburuk gejala berbagai kondisi mental termasuk kecemasan dan gangguan bipolar.

Melansir Verywell Mind, tidur memainkan peran kausal dalam perkembangan dan pemeliharaan masalah kesehatan mental.

Karena hubungan yang berkaitan antara pola tidur dan kondisi mental kamu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu mengalami gangguan tidur.

Stres

Tidur yang buruk dapat membuatmu lebih sulit mengatasi stres yang relatif kecil.

Keributan sehari-hari bisa menjadi sumber utama frustasi.

Kamu biasanya merasa letih, cepat marah, dan mudah tersinggung karena gangguan sehari-hari.

Bahkan, pola tidur yang buruk itu sendiri bisa menjadi sumber stres.

Depresi

Satu analisis dari 21 studi berbeda menemukan bahwa orang yang mengalami insomnia memiliki risiko dua kali lipat terkena depresi dibandingkan mereka yang tidak memiliki masalah tidur.

Para peneliti menyarankan bahwa mengatasi insomnia sejak dini merupakan tindakan pencegahan yang efektif untuk membantu mengurangi risiko depresi.

Kecemasan

Masalah tidur tampaknya menjadi faktor risiko munculnya gangguan kecemasan.

Satu studi menemukan bahwa masalah tidur adalah prediktor untuk gangguan kecemasan umum pada anak-anak dan remaja usia 9-16 tahun.

Mengatasi perasaan cemas bisa menjadi jauh lebih sulit saat kamu lelah karena gangguan tidur kronis.

Karena itu, kecemasan juga diyakini berperan dalam perkembangan dan pemeliharaan gangguan tidur ini.

Baca Juga: Alami Kesulitan Tidur Selama Kehamilan? Coba Terapkan Cara Mudah Ini

Gangguan bipolar

Masalah tidur sangat umum terjadi pada orang dengan gangguan bipolar.

Masalah tersebut dapat mencakup insomnia, siklus tidur-bangun yang tidak teratur, bahkan mimpi buruk.

Gangguan bipolar ditandai dengan periode depresi dan suasana hati yang meningkat secara bergantian.

 

Baca Juga: Studi Membuktikan Bahwa Kurang Tidur Bisa Meningkatkan Risiko Demensia

Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD)

Anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami sejumlah masalah yang berhubungan dengan tidur termasuk kesulitan tidur, kesulitan bangun, masalah pernapasan saat tidur, kantuk di siang hari, dan bangun di malam hari.

Pengobatan ADHD biasanya dimulai dengan penilaian kebiasaan dan pola tidur saat ini untuk mengatasi masalah tidur yang mendasarinya.

Penelitian menyatakan bahwa masalah tidur dapat membantu meningkatkan keparahan gejala ADHD.

Rekomendasi untuk menangani masalah tidur biasanya berfokus pada perubahan gaya hidup yang dapat kamu lakukan untuk membantu kamu mendapatkan tidur malam yang lebih nyenyak.

Selain mencari bantuan dari profesional medis, menghindari gangguan tidur seperti kafein, nikotin, dan alkohol, serta mempraktekkan kebiasaan tidur yang baik adalah contoh perubahan gaya hidup yang bisa kamu lakukan. (*)

 

Sumber: Verywellmind
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa