Mengenal Hiperseksualitas, Perilaku Seks yang Ternyata Berbahaya

Alessandra Langit - Minggu, 11 April 2021
Ilustrasi pasangan di ranjang
Ilustrasi pasangan di ranjang iStock

Parapuan.co - Jika kita atau pasangan mengalami kesulitan untuk mengontrol hasrat untuk berhubungan seksual, bisa jadi kita mengidap hiperseksualitas.

Melansir dari Psychcentral.com, hiperseksualitas atau compulsive sexual behavior disorder (CBD) sering disebut sebagai kecanduan seks.

Meskipun kecanduan seks adalah istilah yang sering digunakan, istilah tersebut juga sangat kontroversial.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa seks dapat didefinisikan sebagai sebuah kecanduan.

Baca Juga: Mengenal Aseksual, Jenis Seksualitas yang Tidak Memiliki Hasrat Seksual

Namun, compulsive sexual behavior disorder (CBD) mengacu pada pola perilaku seksual yang tidak bisa dikontrol, penuh dengan fantasi, dan dorongan untuk melakukannya setiap saat.

Dorongan yang datang kapan saja tersebut dapat mengganggu keseharian kita, hubungan dengan orang lain, dan pekerjaan.

Penyebab CBD

Penyebab CBD tidak pasti dan sulit dipahami. 

Orang-orang dari segala usia dan jenis kelamin dapat mengalami kondisi ini dengan penyebab yang berbeda.

Baca Juga: Suami Istri Wajib Tahu, Sederet Makanan Alami Peningkat Gairah Seks

Ada kemungkinan beberapa faktor yang menyebabkan CBD, termasuk:

  1. Ketidakseimbangan otak
  2. Kondisi kesehatan mental yang mendasari perilaku
  3. Pengalaman dan trauma masa kecil
  4. Hubungan masa kecil dengan orang tua atau wali
  5. Pengaruh gaya hidup lainnya

Penyebab CBD tidak hanya kondisi kesehatan mental dan emosional.

Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan dopamin, neurotransmitter di otak, juga dapat mendorong CBD.

Baca Juga: Sudah Tidak Lama Bercinta dengan Pasangan? Ini yang Perlu Kamu Lakukan

Jika kita mengidap tumor atau gangguan kejang, kita memiliki peluang lebih besar untuk mengalami hiperseksualitas.

Gejala CBD

Dorongan seksual yang terus menerus dan intens serta perilaku seksual yang sulit dikendalikan adalah dua gejala paling umum CBD.

Tidak semua penderita CBD akan mengalami gejala yang sama atau dengan intensitas yang sama.

Sampai saat ini, belum ada laporan yang menunjukkan gejala CBD pada perempuan berbeda dengan gejala yang dialami pria.

Baca Juga: Jalani Pernikahan Tanpa Hubungan Intim? Ini Saran Ahli Untukmu

Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa gejala CBD lebih sering ditemukan pada pria.

Sebagai contoh, sebuah studi tahun 2013 yang melibatkan 1.837 siswa menemukan bahwa 2% dari partisipan memiliki gejala perilaku seksual kompulsif. 

Dari jumlah tersebut, 3% adalah laki-laki dan 1,2% perempuan.

Beberapa ahli percaya perkiraan angka tersebut belum tentu benar karena tidak semua orang merasa nyaman membicarakan kehidupan seks mereka.

Baca Juga: Hubungan Seks Selama LDR Terganggu? Yuk, Lakukan 8 Tips Intim Ini!

Melansir dari Psychcentral.com, berikut gejala CBD yang umum ditemui.

1. Kehilangan kontrol hasrat seksual

Ini adalah gejala yang menjadi kunci CBD.

Orang-orang yang mengidap CBD biasanya sulit untuk mengontrol hasrat seksualnya.

Hasrat seksual tersebut termasuk fantasi-fantasi seksual yang dimilikinya.

2. Pikiran seksual yang intens

Baca Juga: Perhatikan 8 Tanda Kamu dan Pasangan Butuh Ke Konselor Pernikahan

Seks menjadi hal yang tidak bisa dilepas dari pikiran pengidap CBD.

Pikiran kita akan dipenuhi dengan fantasi seksual, bahkan dapat mengganggu fokus kita terhadap hal lainnya.

3. Memiliki perilaku seksual yang membahayakan

Perilaku seksual yang biasanya digemari oleh pengidap CBD adalah perilaku seksual yang mengandung kekerasan.

Perilaku seksual yang berbahaya dapat menaikkan gairah pengidap CBD.

Namun hal tersebut dapat membahayakan pasangan seksualnya.

Baca Juga: Miss V Sering Berdarah Usai Berhubungan Intim Bisa Jadi Bahaya, Ini 7 Sebabnya!

Setelah mengetahui penyebab dan gejala CBD, kita jadi dapat lebih hati-hati dengan perilaku seksual kita sendiri dan pasangan kita.

Bila ada tanda-tanda CBD, Kawan Puan lebih baik segera temui psikolog terpercaya ya.

(*)

Sumber: psychcentral.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria