Sedang Alami Konflik dengan Rekan Bisnis? Ini 3 Cara Untuk Mengatasinya

Shenny Fierdha - Kamis, 25 Maret 2021
Sedang Alami Konflik dengan Rekan Bisnis? Ini 3 Cara Untuk Mengatasinya
Sedang Alami Konflik dengan Rekan Bisnis? Ini 3 Cara Untuk Mengatasinya FangXiaNuo

Parapuan.co - Yang namanya konflik sudah menjadi bagian dari kehidupan, baik konflik yang terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, atau kerja.

Khususnya konflik di dunia kerja, contohnya dengan rekan bisnis, merupakan salah satu hal yang umumnya pernah dialami oleh kebanyakan pelaku usaha.

Rasanya tidak nyaman dan kalau dibiarkan bisa berakibat buruk pada bisnis sehingga konflik dengan rekan bisnis harus segera diselesaikan.

Baca Juga: Pahami! Cara Mencari Rekan Bisnis yang Tepat dan Kualitas yang Wajib Ada

Namun, tidak semua pelaku usaha tahu bagaimana cara yang tepat dalam menyelesaikan konflik dengan rekan bisnis.

Apabila Kawan Puan sedang berkonflik dengan rekan bisnis, mari simak penjelasan berikut supaya bisa cepat menuntaskan konfliknya, ya.

Adakan Sesi Curhat tanpa Interupsi

Melansir situs informasi bisnis Ondeck.com, kita dan rekan bisnis bisa mencoba sesi curhat empat mata tanpa interupsi.

Terserah siapa duluan yang mau mulai bicara, bisa Kawan Puan atau rekan.

Saat salah satu dari kalian curhat terkait konflik bisnis itu, maka yang satu lagi harus diam dan tidak berkomentar maupun menunjukkan reaksi apapun.

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Bisa Bikin Hubungan Harmonis dan Bahagia. Sontek Yuk!

Biasanya seorang cukup bicara selama tiga sampai lima menit, atau bisa juga lebih tergantung situasi.

Dengan begitu, kedua pihak punya jatah yang seimbang untuk mengeluarkan unek-unek menyangkut bisnis yang dijalankan bersama itu.

Selain itu, baik Kawan Puan dan rekan bisnis juga jadi bisa belajar melihat dari sudut pandang orang lain.

Setelah curhat dan kalian berdua sudah tenang, barulah bisa bersama-sama mencari solusi untuk konflik tersebut.

Cari Bantuan dari Pihak Luar yang Netral dan Profesional

Kamu juga bisa melibatkan pihak luar yang netral dan profesional bisa dilibatkan untuk membantu menyelesaikan konflik jika sesi curhat tak cukup efektif.

Pihak luar yang dimaksud bisa berupa psikolog.

Jangan salah, psikolog itu tak cuma berurusan dengan masalah pribadi orang lain, tapi juga masalah yang menyangkut pekerjaan atau bisnis.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Serupa Tapi Tak Sama!

Kalau mau, Kawan Puan dan rekan bisnisnya bisa datang ke psikolog dan bercerita kepada psikolog tersebut mengenai duduk perkaranya.

Psikolog kemudian akan membantu mendinginkan keadaan antara kalian berdua, lalu membantu mencari solusi untuk konflik antara Kawan Puan dengan rekan bisnis.

Bawa ke Meja Hijau

Jika konflik terus memanas bahkan mengancam keberlangsungan bisnis, maka Kawan Puan dan rekan bisnis bisa membawa perkara ke ranah hukum.

Ini adalah langkah terakhir untuk menyelesaikan persoalan sebab kedua langkah sebelumnya tak berhasil.

Biasanya di awal memulai bisnis bersama, para pelaku usaha yang terlibat sama-sama menandatangani perjanjian kerjasama yang sah secara hukum.

Menurut situs konsultasi bisnis Teachu.com, Kawan Puan dan rekan kerja bisa membaca kembali butir-butir yang terdapat dalam perjanjian kerja.

Baca Juga: Direktur YLBHI: Negara Masih Abai terhadap Pemenuhan Hak Perempuan

Perjanjian kerja pun umumnya memuat perihal penyelesaian konflik secara hukum.

Selain itu, Kawan Puan dan rekan bisnis dapat menyewa pengacara untuk masing-masing pihak.

Pengacara lalu akan mengusut kasus dan menyampaikan pembelaan, baik untuk Kawan Puan maupun untuk rekan bisnis yang bersangkutan, di pengadilan.

Hakim kemudian akan memutuskan mana pihak yang memenangkan sengketa.

Walau begitu, mudah-mudahan konflik antara Kawan Puan dan rekan bisnis bisa cepat beres tanpa harus berurusan dengan pengadilan segala, ya.(*)

Sumber: ondeck.com,teachu.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami