Jangan Asal! Ini 7 Kesalahan Pemupukan yang Bisa Merusak Tanaman

Anna Maria Anggita - Senin, 22 Maret 2021
7 kesalahan pemupukan tanaman
7 kesalahan pemupukan tanaman

Parapuan.co - Pandemi COVID-19 membuat aktivitas masyarakat di luar rumah harus dibatasi, demi mencegah penularan virus corona.

Selama beraktivitas di rumah, banyak dari kita yang memiliki hobi baru ya, Kawan Puan. Salah satunya adalah merawat tanaman.

Kita tentu ingin memiliki tanaman yang subur dan indah, bukan?

Memberi segala jenis pupuk dengan kandungan nutrisi yang baik bagi tanaman itu perlu.

Baca Juga: Hindari Udara Kering, 5 Tanaman Ini Baik Untuk Meningkatkan Kelembapan

Namun, ada pula beberapa kesalahan yang bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman loh. 

Melansir dari Kompas.com, berikut ini tujuh kesalahan yang memengaruhi tumbuh kembang tanaman:

1. Pemupukan berlebih

Maksud hati ingin menutrisi tanaman dengan optimal, namun terlalu banyak memberi pupuk malah bisa membahayakan tanaman.

Jika pupuk terlalu banyak, perlahan tanaman mulai muncul kekuningan dan layu.

Bahkan kasus terburuknya, bisa membuat tanaman mati.

Jadi sebaiknya, saat memberi pupuk ikuti instruksi yang tertera di label produk saja ya, Kawan Puan.

Selain itu perlu diperhatikan ketika tanamanmu sedang mengalami kekeringan atau faktor lainnya, jangan diberi pupuk terlebih dahulu.

2. Kekurangan pupuk 

Perlu diketahui bahwa nitrogen adalah nutrisi pada tanaman yang paling mudah menguap, akibatnya tanah menjadi kekurangan nutrisi.

Padahal nitrogen menjadi faktor utama dalam pertumbuhan daun.

Di samping itu, memicu tanaman untuk memproduksi makanannya sendiri.

Supaya tanah tak kekurangan nutrisi, hal yang harus Kawan Puan lakukan yakni mencari tahu nutrisi apa yang kurang dari dalam tanah

Paling tidak dalam setahun sekali kamu memberi pupuk yang mengandung nitrigen, fosfor, dan kalium ya.

3. Salah menggunakan jenis pupuk

Ingat, pupuk memiliki jenis yang berbeda-beda, begitu pun dengan fungsinya.

Misalnya pupuk cair yang punya tujuan memberi sumber nutrisi pada tanaman, namun menghilang dengan cepat.

Sedangkan pupuk organik dalam memberikan makanan ke tanaman memakan waktu yang cukup lama.

Maka dari itu, kamu perlu memastikan tanamanmu membutuhkan nutrisi yang mana.

Baca Juga: Tanah Liat, Plastik, Keramik, Mana Jenis Pot yang Pas Buat Tanaman? Begini Cara Menentukannya

4. Terlalu fokus pada NPK

Makronutrien saat ini sedang digemari oleh pecinta tanaman.

Di sisi lain, lusinan mikronutrien turut berperan penting pada kesehatan dan perkembangan tanaman.

Ketika ada tanaman yang kekurangan nutrisi, lalu kamu memberi kadar NPK saja, maka hal ini tak akan menyelesaikan masalah.

Diperlukan uji tanah rutin untuk mengetahui tanaman kekurangan nutrisi apa.

Uji tanah secara mendetail, mencakup makro dan mikronutrien, serta pH dan kandungan organik lainnya.

5. Mengabaikan pH

Kadar keasaman atau pH media tanam berperan penting dalam penggunaan pupuk pada tanaman.

Tiap jenis tanaman punya kadar kecocokan pH yang berbeda-beda.

Tanaman yang hidup dengan pH ideal, maka tanaman mampu memanfaatkan nutrisi secara efisien.

Namun jika kadar keasaman ini kekurangan atau berlebihan maka tanaman menjadi tak optimal ketika menyerap unsur hara.

Alhasil ketika pH mati, mungkin saja nutrisi yang dibutuhkan masih ada, namun tanaman perlahan menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi.

Baca Juga: Mudah dan Praktis, Intip Cara Rawat Tanaman Gantung Agar Tumbuh Subur

6. Waktu pemupukan yang salah

Saat dalam masa pertumbuhan, sudah jelas bila tanaman membutuhkan nutrisi.

Beri nutrisi secukupnya, jangan menunggu hingga tanaman terlihat stres dan lemah.

Sebab, nutrisi pada pupuk membutuhkan waktu tertentu agar bisa terserap oleh akar.

7. Memberi pupuk tanpa uji tanah

Kawan Puan, di saat kamu merawat tanaman, jangan sembarangan memberikan pupuk.

Kamu perlu melakukan pengujian pada tanah agar tahu pupuk dengan kandungan nutrisi apa yang tepat untuk tanaman.

Hindari mengira-ngira akan kadar pupuk ya, karena bisa jadi tebakanmu salah, dan malah berbahaya bagi tanaman.

Alangkah lebih baik, kamu rutin melakukan pengecekan kadar pH tanag dan uji nutrisi lain. (*)

Sumber: KOMPAS.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara