Berhasil Turun 25 Kg dalam 7 Bulan, Diet Tya Ariestya Timbulkan Pro Kontra, Ahli Gizi Tunjukkan Kejanggalan

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 4 Maret 2021
Perubahan drastis Tya Ariestya setelah diet
Perubahan drastis Tya Ariestya setelah diet Instagram/tyaariestya

Parapuan.co - Memiliki tubuh langsing dan ideal menjadi impian banyak orang.

Terutama bagi kaum hawa, bukankah begitu Kawan Puan?

Berbagai cara pun dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan, salah satunya adalah dengan diet.

Berbagai metode diet pun kini telah berkembang di masyarakat.

Baca Juga: Catat! 7 Sayuran Ini Baik Untuk Mengurangi Berat Badan Kamu lo

Kini ada satu diet yang sedang viral berkat hasil menakjubkan yang ditunjukkan oleh salah seorang artis.

Diet tersebut adalah diet yang dilakukan oleh Tya Ariestya.

Tya pun disebut-sebut banyak menginspirasi karena perubahan bentuk tubuhnya yang drastis dalam waktu singkat.

Hal ini ditunjukkannya lewat unggahan di Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.

Tya berhasil menurunkan berat badan hingga 25 kg dalam waktu kurang lebih selama 7 bulan.

Istri Irfan Ratinggang ini melakukan diet sejak Juni 2020 lalu, dengan alasan agar bisa melakukan program hamil lagi.

Ia juga melakukan diet dengan konsultasi pada dokter dan ahli gizi.

"Alhamdulillahhh udah merelakan 25kg buat disumbangin Ke angin2 berlalu (emoji)

Alhamdulillah, cm bs bersyukur dikasih bb yg ideal lagi berkat perjuangan ngejalanin Pola hidup yg baru dan dlm pantauan dokter yg ngatur nutrisi aku @dr.dama

Aku jd konsul Ke dokter kandungan dokter @aryandopradana krn emang tujuan utamanya biar bs program hamil lagi klo udah mencapai bb ideal (target nya di 55kg) dan dokter spesialis anak kesayangan dokter @mel97819 yg support aku bs tetep tanggung jawab kebutuhan gizi anak aku Kalundra," ungkap Tya Ariestya dalam unggahannya.

Baca Juga: Nia Ramadhani Dirawat di Amerika Karena Kekurangan Zat Besi, Ini 5 Makanan Kaya Zat Besi

Berhasilnya ia menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu singkat ini pun sampai dibuat buku oleh Tya.

Unggahan Tya Ariestya
Unggahan Tya Ariestya Instagram/tyaariestya

"Intinya semua pun jd cerita aku yg aku tulis di buku “The Journey Of fit Tya Ariestya” @fittyaariestya , aku tulis se detail2 nya disitu semoga bs jd motivasi & bs bermanfaat buat yg memerlukan

Alhamdulillah aku liat skrg jd banyak yg ikutan sharing pengalaman mereka, intinya demi berbagi pengalaman, syukur2 dpt motivasi tambahan," tambahnya.

Tya selalu menekankan cara mudah melakukan dietnya.

Yaitu dengan rutin berjalan kaki selama 45 menit, tidak mengonsumsi makanan yang mengandung minyak, gula, santan, dan tepung.

Selain itu, ia juga menyebut dirinya melakukan disiplin waktu makan.

Namun, baru-baru ini diet ala Tya Ariestya ini justru menimbulkan kontroversi.

Isi buku yang dibuat dan dijualnya ini disebut menunjukkan kejanggalan hingga menimbulkan pro dan kontra.

Sederet ahli gizi pun ikut menyoroti isi buku diet Tya Ariestya ini. Terutama yang membahas soal sayuran dalam dietnya.

Pasalnya, dalam dietnya itu Tya disebut sama sekali tidak mengonsumsi sayuran.

Beberapa orang sukses langsing dengan mengikuti pola diet tersebut, namun ada pula yang tidak cocok dan mengalami susah buang air besar.

Baca Juga: Lakukan 5 Kegiatan Ini Untuk Menjaga Kesehatan Kelenjar Getah Bening

Akun edukasi gizi @gizipedia_id pun membahas pola diet yang dijalani Tya menjadi sebuah utas.

 

Akun tersebut dikelola oleh para ahli gizi diantaranya Hafizhatunnisa, S.Gz, Ayu Fauziyyah, S.Gz, dan Yusrina Husnul, S.Gz.

Dalam utasnya, akun tersebut menunjukkan sebuah kejanggalan dalam buku bertajuk "The Journey of Fit Tya Ariestya" itu.

Diet yang dijalani Tya dan dibagikan lewat buku dianggap memunculkan beberapa kesalahpahaman soal gizi yang perlu diluruskan.

Berikut beberapa pro kontra diet Tya Ariestya yang ditunjukkan oleh akun @gizipedia_id berdasarkan bukunya.

Sayuran dianggap menghambat penurunan berat badan

Dalam utasnya, akun tersebut mengungkapkan banyaknya pertanyaan soal sayuran yang justru dianggap membuat gemuk.

Dari buku tersebut, para ahli gizi ini menemukan pembahasan yang menyebut bahwa sayur dapat menghambat penurunan berat badan.

"Masih pada halaman serupa, dijelaskan bahwa dokter yg mengatur nutrisi untuk BB, jarang memberikan menu sayur pd awal program. Pada paragraf ke-6, "Oh iya, tau gak sih, kalau sayur bisa menghambat penurunan bb, loh" Speechless. Seumur hidup baru ini saya dengar statement itu," tulis akun tersebut dalam utasnya.

Selain itu, disebutkan sayur tidak diberikan saat diet karena makanan berserat dapat mengganggu bakteri baik dalam tubuh.

Bakteri baik yang terganggu dapat menyerap nutrisi penting dari lambung dan usus. Serta dapat menyebabkan kembung dan diare.

Akun @gizipedia_id pun mengungkapkan bahwa anggapan itu adalah hal yang keliru.

Unggahan akun @gizipedia_id soal diet Tya Ariestya
Unggahan akun @gizipedia_id soal diet Tya Ariestya Twitter/gizipedia_id

Baca Juga: Tak Cuma Tauge, 7 Makanan Ini Dipercaya Bisa Tingkatkan Kesuburan, Mau Coba?

Diet rendah kalori

Tak hanya itu, diet yang dijalani Tya ini juga disebut sangat rendah kalori.

Bahkan dalam salah satu rancangan menu yang dibagikan dalam bukunya, total asupan kalori hariannya kurang dari 500 kalori/

Hal ini termasuk dalam Very Low Calorie Diet (VLCD).

Very Low Calorie Diet (VLCD) atau pola diet yang sangat rendah kalori tersebut dinilai tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.

Penggunaan garam secara bebas

Utas tersebut juga menyoroti pembahasan dalam buku yang menuliskan ayam fillet tanpa kulit boleh dimakan dengan bumbu apapun, termasuk bebas menggunakan garam.

Hal ini pun dirasa tidak tepat. Pasalnya, penggunaan garam juga telah dibatasi untuk alasan kesehatan.

"Pada halaman 55, dituliskan ayam fillet tanpa kulit boleh dimakan dg bumbu apapun. Tulisnya, "boleh pakai garem, bebas malah..." Kecuali terasi (ngga tahu alasan ilmiahnya kenapa)

Ini tidak tepat. Konsumsi garam itu tidak bebas dipakai enaknya ya," tulis akun @gizipedia_id.

Baca Juga: Penuhi Nutrisi Tubuh dengan Konsumsi Makanan Clean Label. Apa Itu?

Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan pedoman konsumsi gula, garam dan lemak, di mana konsumsi garam harian hanya boleh satu sendok teh atau setara 2.000 miligram natrium.

"Garam, natrium konsumsinya dibatasi. Kemenkes sudah capek promosi G1G4L5. Buat apa kurus kalau hipertensi? Coba googling aja. Banyak sekali alasan knp garam dibatasi," tambahnya.

Hal ini pun masih menimbulkan kontroversi hingg pro kontra sampai saat ini.

Beberapa dokter dan ahli gizi kini juga tengah ramai menyoroti diet Tya Ariestya ini. (*)