Berhasil Turun 25 Kg dalam 7 Bulan, Diet Tya Ariestya Timbulkan Pro Kontra, Ahli Gizi Tunjukkan Kejanggalan

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 4 Maret 2021
Perubahan drastis Tya Ariestya setelah diet
Perubahan drastis Tya Ariestya setelah diet Instagram/tyaariestya

Sayuran dianggap menghambat penurunan berat badan

Dalam utasnya, akun tersebut mengungkapkan banyaknya pertanyaan soal sayuran yang justru dianggap membuat gemuk.

Dari buku tersebut, para ahli gizi ini menemukan pembahasan yang menyebut bahwa sayur dapat menghambat penurunan berat badan.

"Masih pada halaman serupa, dijelaskan bahwa dokter yg mengatur nutrisi untuk BB, jarang memberikan menu sayur pd awal program. Pada paragraf ke-6, "Oh iya, tau gak sih, kalau sayur bisa menghambat penurunan bb, loh" Speechless. Seumur hidup baru ini saya dengar statement itu," tulis akun tersebut dalam utasnya.

Selain itu, disebutkan sayur tidak diberikan saat diet karena makanan berserat dapat mengganggu bakteri baik dalam tubuh.

Bakteri baik yang terganggu dapat menyerap nutrisi penting dari lambung dan usus. Serta dapat menyebabkan kembung dan diare.

Akun @gizipedia_id pun mengungkapkan bahwa anggapan itu adalah hal yang keliru.

Unggahan akun @gizipedia_id soal diet Tya Ariestya
Unggahan akun @gizipedia_id soal diet Tya Ariestya Twitter/gizipedia_id

Baca Juga: Tak Cuma Tauge, 7 Makanan Ini Dipercaya Bisa Tingkatkan Kesuburan, Mau Coba?

Diet rendah kalori

Tak hanya itu, diet yang dijalani Tya ini juga disebut sangat rendah kalori.

Bahkan dalam salah satu rancangan menu yang dibagikan dalam bukunya, total asupan kalori hariannya kurang dari 500 kalori/

Hal ini termasuk dalam Very Low Calorie Diet (VLCD).

Very Low Calorie Diet (VLCD) atau pola diet yang sangat rendah kalori tersebut dinilai tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.