Hati-Hati! Olahraga Habis Begadang, Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Aghnia Hilya Nizarisda - Rabu, 3 Maret 2021
Olahraga habis begadang meningkatkan risiko sakit jantung.
Olahraga habis begadang meningkatkan risiko sakit jantung. spukkato

Parapuan.co - Jika Kawan Puan malamnya habis begadang karena pekerjaan, lebih baik paginya tidak usah memaksakan diri untuk berolahraga.

Pasalnya, kita berolahraga tentu dengan tujuan ingin menjaga kesehatan badan. Namun, jika melakukannya dengan cara yang salah justru membahayakan.

Salah satu hal yang kurang tepat adalah berolahraga dalam kondisi kurang tidur. Bukan apa-apa, ternyata perilaku ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Baca Juga: Ini 6 Mitos Kehamilan yang Wajib Kamu Ketahui Beserta Faktanya

Melansir dari Tabloid Nova Edisi 1670, dikutip dari Medical Daily, U.S. National Institutes of Health (NIH) kekurangan tidur dan gangguan tidur tertentu meningkatkan risiko penyakit jantung.

Gangguan tidur itu seperti sleep apnea. Bahkan bisa berisiko pada gangguan kesehatan lainnya. Apalagi, setelahnya tetap dipaksakan untuk berolahraga.

Senada dengan itu, penelitian dari University of Warwick menyebutkan dampak jika tidur kurang dari enam jam dan tetap berolahraga.

Ternyata, risiko terkena penyakit jantung atau terkena kematian mendadak yang berkaitan dengan serangan jantung bisa meningkat hingga 50 persen.

Hal ini pun juga dikemukakan oleh dr. Andreas Prasadja, RSPGT., dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran, Jakarta.

Menurutnya, ketika seseorang kurang tidur, akan berdampak buruk bagi tubuh yang mengarah pada munculnya peradangan pada tubuh dan mencetuskan penyakit kronis.

"Pada tubuh wanita yang langsing, dietnya bagus dan dijaga, olahraganya rutin, tapi dia mendurasikan tidurnya kurang dari tujuh jam maka memiliki risiko 36 persen kanker payudara.

Ini penelitian di Inggris. Nah, kalau kurang dari tujuh jam untuk laki-laki bisa menyebabkan prostat, ke jantung dan berpengaruh pada tekanan darah,” ujar dr. Andreas.

Baca Juga: Pentingnya Mencatat dan Menghitung Siklus Mentruasi, Gimana Caranya?

Toh, di sisi lain, rasanya kurang bijak memaksakan tubuh untuk berolahraga padahal tubuh sedang dalam kondisi yang lemah akibat begadang dan kurang tidur.

Daripada memaksakan diri setelah begadang, lebih baik memulihkan diri dengan beristirahat. Karena baiknya kita berolahraga saat kondisi tubuh fit.

Setidaknya, cobalah Kawan Puan mengatur waktu agar mendapatkan waktu tidur yang ideal, yakni 7 sampai 9 jam dalam sehari.  

"Kita harus lihat masing-masing orangnya gimana, kita harus lihat circadian rhythm-nya (proses alami yang mengatur siklus tidur-bangun seseorang dalam sehari, red.).

Kebanyakan orang dewasa circadian rhythm-nya sekitar jam 10 atau jam 9 sudah mulai ngantuk. Dewasa muda sekitar jam 12 malam sampai jam 1 paling ideal untuk tidur.

Nah, bangunnya juga jangan terlalu pagi, bangun jam 8.30 itu baru ideal sebenarnya," saran dr. Andreas. Hal ini pun bisa disesuaikan dengan kebiasaan setiap orang.

Baca Juga: Berhasil Turunkan Berat Badan, Ini Resep Diet Sehat Dewi Hughes

Menurut dr. Andreas, tidur adalah modal dasar dan utama untuk membangun kualitas hidup manusia. Mulai dari kemampuan mental, emosional, kesehatan, dan produktivitas.

Rupanya, terdapat segitiga kesehatan. Kolaborasi antara nutrisi dan olahraga sebagai kaki, serta tidur sebagai dasar dua kaki tersebut. Jika, ada salah satu yang kurang maka bisa jadi masalah.

"Tanpa tidur yang sehat, dua-duanya nonsense, enggak bisa. Mau olahraga kayak apa pun kalau tidurnya enggak sehat, malah jadi penyakit," pungkasnya.

Nah, jadi jika Kawan Puan merasa kurang tidur karena habis begadang, lebih baik tidur dulu agar tubuh fit saat berolahraga! (*)

Sumber: Tabloid Nova
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda