Ingin Mandiri Secara Finansial, Dua Dara Asal Semarang Pilih Bisnis Akrilik di Masa Pandemi

Anna Maria Anggita - Selasa, 16 Februari 2021
Ilustrasi bisnis agar financially independent
Ilustrasi bisnis agar financially independent foto : pixabay.com

Parapuan.co - Datangnya Virus Corona menyebabkan banyak perubahan dalam aspek kehidupan manusia.

Masa pandemi juga memaksa orang untuk di rumah saja selama berbulan-bulan.

Dampak yang paling nyata dari Virus Corona sendiri adalah ketika banyak orang kehilangan mata pencaharian.

Namun, meski di rumah saja ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang.

Seperti sepasang kakak beradik asal Semarang, Jawa Tengah yang membuat bisnis di tengah pandemi covid-19 ini.

Shania Helena Soetjipto (22) dan Yolanda Helena Soetjipto (18) kini mandiri secara finansial dengan berbisnis.

Keduanya menciptakan merek dagang 'Neyon Sign' sejak Mei 2020.

Sang adik yang baru saja lulus SMA, Yolanda, menyebut selama ini peluang penjualan akrilik sedang banyak diminati, terutama di cafe.

“Untuk bahan kita pilih base acrylic untuk neonflex karena merupakan bahan versatile yang harganya cukup murah. Bisa dikreasikan ke berbagai bentuk, warna, dan ukuran,” tutur Shania pada tim Parapuan. 

View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by CUSTOM NEON SIGNS ✨ (@neyonsign_)

 

Melihat perkembangan teknologi yang semakin maju, mereka pun menggunakan strategi pemasaran melalui media sosial.

Yakni dengan Facebook ads per bulan, melakukan endorsement, giveaway agar memikat pelanggan, dan update produk di instagram, serta menjaga interaktivitas dengan pengikut .

Selain itu, bentuk pengemasan akrilik juga sangat diperhatikan, menambah kartu ucapan dengan tulisan tangan jadi pilihan mereka.

Tantangan dalam memulai usaha pun sempat dihadapi, salah satunya yakni proses pengiriman barang yang kadang membuat akrilik pecah.  

“Nggak semua kurir mau terima pengiriman akrilik karena resikonya pecah. Tapi kita sudah nemu yang mau nerima dan aman,” jelas Yolanda.

Berkat kerja keras dan kerjasama yang solid di antara kakak-beradik ini, masyarakat pun mulai menengok produk mereka.

Melalui strategi tersebut, kakak beradik ini telah berhasil menjangkau luar pulau Jawa, seperti Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi, bahkan hingga Papua.

Harga produk mereka dipatok mulai dari Rp300 ribu dan tergantung desain yang diinginkan oleh customer dengan sistem pre-order tiga hingga 6 hari.

Ada pun siasat yang akan dilakukan keduanya untuk meningkatkan penjualan neonflex, di antaranya mempertahankan prestasi yang sudah ada, dan berekspansi dengan kreasi baru yang unik.

Tak hanya itu saja, ada target yang ingin diraih keduanya yaitu lebih sering melayani cafe, event, dan restoran.

“Yang diinginkan supaya karya kita bisa jadi center point untuk dekor dan foto, sehingga meningkatkan estetika dari tempat yang terkait,” ujar Shania yang juga merupakan lulusan sarjana desain.

(*)

Sumber: Instagram
Penulis:
Editor: Linda Fitria