Waspada Perubahan Perilaku Anak, Ciri-ciri Pelecehan Seksual pada Anak

Ratu Monita - Senin, 15 Februari 2021
Pelecehan seksual pada anak
Pelecehan seksual pada anak

Parapuan.co - Belakangan kasus pelecehan seksual pada anak semakin banyak terjadi.

Lebih-lebih, angka pelecehan seksual pada anak di masa pandemi berdasarkan data Kementerian PPPA terbilang cukup tinggi.

Secara umum, pelecehan seksual pada anak adalah segala bentuk kontak seksual antara orang dewasa kepada siapa pun anak yang berumur di bawah 18 tahun. 

Selain itu, pelaku pelecehan seksual ini umumnya lebih tua atau lebih dominan, dalam artian tak mengenal usia. 

Baca Juga: Bisa Ancam Nyawa, Waspadai 6 Jenis Kanker yang Berisiko Tinggi pada Wanita

Permasalahan ini semakin parah melihat adanya pelecehan seksual online pada anak yang menjadi tren baru di Indonesia.  

Hal yang menjadi masalah adalah, seorang anak tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya atau justru mereka malah merasa perbuatan itu adalah kesalahan dirinya. 

Sehingga dalam hal ini diperlukan kepekaan orang tua untuk melihat perilaku yang tak biasa pada anak. 

Berikut ciri-ciri anak yang mengalami pelecehan seksual.

1. Perubahan perilaku

Salah satu hal yang tampak perubahannya adalah perbedaan perilaku pada anak.

Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual umumnya akan mengalami perubahan seperti 

- Menjadi pendiam atau tertutup, padahal sebelumnya sangat ceria

- Ketika emosi akan cenderung meledak-ledak

Baca Juga: Heboh Pernikahan Dini, Apa Faktor yang Memperparah Perkawinan Anak?

- Lebih agresif

- Berbicara dengan kata-kata yang tidak pantas

- Menangis tanpa alasan yang jelas

- Menjadi susah tidur

- Merasa ketakutan jika diajak ke tempat-tempat tertentu atau bertemu seseorang yang sebelumnya baik baik saja

- Memiliki pengetahuan tentang seks yang tidak sesuai umur

2. Mengalami masalah fisik

Kejadian yang tidak pantas ini tak jarang menimbulkan permasalahan pada kondisi fisik anak. 

Ketika sang anak mengeluh merasa nyeri pada bagian kemaluan atau dubur mereka atau terdapat luka atau cedera yang tak wajar, maka orang tua harus waspada.

Hal ini karena kondisi fisik tersebut bisa menandakan anak mengalami penyakit menular seksual atau kekerasan seksual. 

Tak hanya itu, saat si kecil mengalami pelecehan seksual ia biasanya akan kesulitan untuk duduk atau berjalan.

Kemudian secara tiba-tiba terdapat memar di bagian tubuh yang tak biasa dan tanpa alasan.

Selain itu, anak merasa sakit yang berulang-ulang saat buang air kecil.

Baca Juga: Kesalahan yang Biasa Dilakukan Saat Menggunakan Skincare di Pagi Hari

3. Mengalami kesulitan di sekolah

Anak yang menjadi korban pelecehan seksual ini akan mengalami kesulitan untuk belajar. berkonsentrasi.

Sehingga tindakan pelecehan seksual ini juga berdampak pada pendidikan sang anak. (*)

 

 

Sumber: hellosehat.com,alodokter,Raising Children Network (Australia)
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati