Malahayati, RA Kartini, Butet Manurung: Wanita Pejuang Indonesia

Shenny Fierdha - Rabu, 10 Februari 2021
Ilustrasi wanita pejuang.
Ilustrasi wanita pejuang. Getty Images via BBC Indonesia

Saur Marlina “Butet” Manurung (1972-sekarang)

Butet Manurung saat memberikan pendidikan alternatif kepada generasi penerus Orang Rimba.
Butet Manurung saat memberikan pendidikan alternatif kepada generasi penerus Orang Rimba. Bayu Dwi Mardana

Butet Manurung adalah pendiri dan pengajar Sokola Rimba.

Lewat Sokola Rimbanya, Butet berhasil memberikan pendidikan kepada sekitar 10.000 anak dan dewasa Suku Anak Dalam di Hutan Bukit Duabelas, Jambi.

Butet menyadari pentingnya pendidikan bagi semua orang, tak terkecuali masyarakat rimba.

Namun, ini bukan perkara mudah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Saur Marlina Manurung (@butet_manurung)

 

Dia pernah mendapat penolakan dari penduduk rimba yang enggan mengikuti pendidikan baca tulis dari Butet.

Perjuangannya untuk pendidikan orang rimba membuat Butet dianugerahi beragam penghargaan seperti penghargaan Magsaysay (2014) yang digadang-gadang sebagai penghargaan Nobelnya Asia.

Penghargaan Magsaysay sendiri diberikan untuk individu atau kelompok yang dinilai membawa perubahan untuk kebaikan masyarakat sekitar.

Selain itu, Butet juga pernah dianugerahi penghargaan Man and Biosphere dari UNESCO dan LIPI pada 2001, serta disebut sebagai salah satu pahlaman dalam majalah Time pada tahun 2004. (*)

Sumber: Kompas.com,tribunnews,kemdikbud.go.id,Bobo.id
Penulis:
Editor: Indira D. Saraswaty