Kedokteran adalah ilmu dan praktik dalam melakukan pencegahan penyakit, diagnosis, hingga terapi.
Ilmu Kedokteran juga terdiri dari banyak praktik untuk melakukan perawatan kesehatan, yang terus berkembang demi pemulihan dan menjaga kesehatan.
Selain itu, kedokteran mencegah dan melakukan pengobatan bagi banyak penyakit, sehingga dapat mencapai kesehatan.
Dalam diagnosis hingga pengobatan, kedokteran kontemporer menggunakan ilmu medis, genetika, teknologi medis, dan penelitian medis.
Upaya ini dilakukan lewat obat-obatan maupun pembedahan, juga lewat terapi seperti biofarmasi, psikoterapi, radioterapi dan banyak lagi.
Karena menyangkut nyawa seseorang, praktik kedokteran pun hanya dilakukan profesional kedokteran dan kelompok profesi kedokteran lainnya.
Praktik kedokteran pun mengombinasikan sains dan teknologi, di mana pendekatan mediknya berdasar pada bukti kajian ilmiah yang telah teruji klinis.
Pusat dari praktik kedokteran pun berupa relasi antara pasien dan dokter, yang dibangun saat pasien mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami.
Dalam praktiknya, dokter pun harus membangun relasi dengan pasien lewat analisis, pengumpulan data, rencana perawatan, hingga memantau jalannya perawatan pasien.
Baca Juga: Proses Pendidikan dan Karier Dokter Spesialis Jantung yang Tidak Mudah
Mendasari hal ini, tentu Ilmu Kedokteran bukan ilmu yang mudah dan perlu dipelajari secara seksama.
Saat ini, banyak Fakultas Kedokteran, Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat mengadopsi kurikulum sistem blok berdasarkan sistem organ.
Sehingga mahasiswa pun perlu sumber referensi yang sahih sejak awal perkuliahan.
Tentunya dengan teknologi informasi dan digital yang berkembang, mahasiswa juga lebih mudah mendapatkan referensi yang dibutuhkan.
Namun ketika menghubungkan sistem organ satu dengan lainnya, mahasiswa kerap bingung jika tak dibekali ilmu dasar biomedis yang komprehensif.
Hal ini menuntut Ilmu Kedokteran perlu memberi solusi terkini, di mana pembelajaran terbaru akan diberikan pada mahasiswa.
Teknologi kedokteran yang makin canggih di era modern juga perlu pengetahuan terbaru untuk memahaminya.
Perkembangan ini bukan hanya menuntut mahasiswa, tapi juga dokter dan profesional untuk mengembangkan diri untuk mendapat banyak info terkini.
Melihat kondisi tersebut, PT Yapindo Jaya Abadi memberikan wadah ruang temu digital bagi para mahasiswa kedokteran dengan para pakar melalui webinar temu pakar yang diadakan secara gratis.
"Sebagai seorang mentor di bidang Fisiologi saya secara langsung dapat melengkapi wawasan pengetahuan serta dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa," kata Dr. June MM Luhulima, MS., SpKL, salah satu narasumber di webinar temu pakar.
“Mereka mendapat penjelasan dari pakar Fisiologi serta dapat menanyakan masalah-masalah terkait Fisiologi atau cara kerja tubuh manusia dalam merespon berbagai keadaan lingkungan.
“Harapan saya pengetahuan yang mereka terima dari saya, dapat melengkapi dan menyempurnakan dasar-dasar yang telah mereka terima dari kuliah pakar di fakultas masing-masing.” tutupnya. (*)
Baca Juga: Pentingnya Belajar secara Mandiri, Ini Solusi Belajar Online untuk Ilmu Kedokteran dan Kesehatan