Perusahaan startup penyedia tanda tangan dan identias digital, Privy, mendapatkan pendanaan sebesar 48 juta dolar AS.
KKR selaku firma investasi global ternama mengumumkan penandatanganan kerja sama investasi dengan Privy, bersamaan dengan digelarnya B20 Summit di Bali.
KKR akan menjadi investasi terbesar bagi Privy, dengan suntikan dana Seri C sebesar USD 48 juta atau lebih dari Rp740 miliar.
Pendanaan ini akan mendukung pengembangan produk perusahaan, agar pebisnis dan masyarakat bisa mengakses layanan secara aman sekaligus mempercepat transformasi digital.
Investasi baru yang diterima Privy juga mendukung komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi digital lewat empat sektor strategis.
Di antaranya infrastruktur digital, ekonomi digital, tata kelola pemerintahan secara digital, dan kontribusi atas pengembangan komunitas digital di Asia Tenggara.
Menurut data, ekonomi digital indonesia diproyeksikan mencapai USD 146 miliar di tahun 2025.
Bahkan dipastikan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai lebih dari USD 300 miliar di tahun 2030.
Dengan pendanaan investor baru lama, Privy juga berencana melakukan ekspansi ke pasar luar negeri untuk mempercepat pertumbuhan.
Baca Juga: Pentingnya Digitalisasi dan Transformasi Digital di Sektor Kesehatan
"Partisipasi KKR dalam pendanaan terbaru ini dan dukungan berkelanjutan investor yang ada, adalah bukti kemajuan yang telah kami buat selama ini.
"Ini juga keyakinan dalam visi jangka panjang kepada kami, untuk membangun kepercayaan digital melalui platform dan potensi transformasi digital Indonesia," kata CEO dan Founder Privy, Marshall Pribadi.
Mukul Chawla selaku Partner and Head of Growth Equity, Asia Pacific KKR, mengatakan Privy telah menempatkan diri sebagai pelopor platform digital trust di Indonesia.
"Kami sangat antusias dengan potensi pertumbuhan perusahaan dan peluang untuk memajukan transformasi dan kemakmuran digital Indonesia," ujar Mukul.
Sementara KKR's Growth Technology Lead in Southeast Asia, Louis Casey, mengatakan Privy menjadi platform industri terkemuka yang menggabungkan fitur terbaik.
Dibuktikan lewat desain yang ramah pengguna, infrastruktur yang aman, serta memenuhi persyaratan peraturan yang ada.
"Kami ingin memanfaatkan jaringan global dan keahlian operasional KKR untuk membawa Privy ke tingkat pertumbuhan berikutnya dan memperluas kepercayaan digital bagi individu dan perusahaan di seluruh Indonesia," kata Casey.
Berdiri sejak 2016, Privy menjadi platform digital trust di Indonesia yang menyediakan produk identitas digital terpercaya dan tanda tangan digital yang mengikat secara hukum.
Perusahaan ini menawarkan beragai layanan seperti tanda tangan digital, verifikasi digital, manajemen dan pengarsipan dokumen elektronik di berbagai sektor termasuk layanan keuangan, perawatan kesehatan dan pendidikan.
Pada tahun 2018, Privy menjadi lembaga non-pemerintah pertama yang mendapat lisensi Certificate Authority (CA) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia.
Privy sekaligus menjadi penyedia layanan Know-Your-Customer elektronik pertama yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) sebagai penyedia layanan keuangan digital.
Saat ini, Privy adalah pemimpin pasar identitas digital dengan lebih dari 30 juta pengguna terverifikasi dan 1.800 perusahaan yang menggunakan produk tanda tangan digital, verifikasi digital, dan perangkat lunak berlangganan sebagai layanan, serta memproses lebih dari 40 juta tanda tangan digital per tahun. (*)
Baca Juga: Pentingnya Penerapan e-KYC untuk Kemudahan Para Pebisnis Digital