Film horor Indonesia kini berkembang jauh lebih kompleks dari sebelumnya, misalnya KKN di Desa Penari yang menjadi film horor terlaris dengan 9,2 juta penonton,
Hal ini membuktikan bahwa genre horor Indonesia pun semakin berkualitas, yang memberi lebih dari sekadar rasa takut dan ngeri.
Bukan saja dari dunia film, konten audio dengan genre horor juga mulai menunjukkan peningkatan ketertarikan dari penikmat horor.
Platform konten audio lokal, Noice, mencatat bahwa genre horor pun menduduki peringkat ke dua untuk konten terfavorit yang banyak didengar.
Beberapa konten kreator tanah air yang menggarap konten horor dan konspirasi dengan format audio dan visual juga semakin berkembang.
Misalnya saja ada Nessie Judge, Raditya Dika, Rivaldo, dan beberapa nama lainnya.
Selain dalam bentuk visual, konten horor yang juga menarik perhatian penikmat horor adalah audioseries.
Cerita berseri dalam format audio ini biasanya mengadaptasi plot yang ditulis penulis lokal, namun dengan gimmick yang lebih kaya.
Misalnya Sweta Kartika, penulis penulis komik horor bertajuk Journal of Terror yang karyanya telah hadir dalam format novel dan web series, kini bersama Noice mengembangkan audioseries.
Baca Juga: Podcast Khusus One Piece di Indonesia, Romance Dawn Adakan Nobar One Piece Film: Red
Hadir di aplikasi Noice, audioseries Journal of Terror: Kelana, sudah mencatat lebih dari satu juta listening minutes dan sudah memasuki season ke-2.
Judul audioseries lain bergenre horor yang tidak kalah menarik antara lain Jagat Segoro Demit, Okultis, dan banyak lainnya.
“Mengadaptasikan karya tulisan bertema horor ke dalam format audio menjadi tantangan tersendiri bagi saya"
"Selain menyesuaikan cara bercerita, pertimbangan efek suara serta pembawaan karakter dari para talent juga harus rapi dan presisi," kata Sweta Kartika.
Ia mengaku senang karena setelah melalui proses panjang bersama tim Noice, hasilnya pun melebihi ekspektasi.
"Sentuhan audio justru memberikan sensasi yang lebih menegangkan karena imajinasi para pendengar ikut berkelana, seolah mereka menyaksikan atau bahkan mengalami langsung petualangan Prana, sang tokoh utama dalam cerita ini.” ujar Sweta.
Tentunya mendengarkan audioseries memberikan pengalaman berbeda dalam menikmati konten horor karena alasan utamanya: theatre of mind.
Sebab pada audioseries, pendengar diberikan narasi yang dibacakan narator dengan tegang dan perlahan, di mana efek suara ini memberikan visualisasi tersendiri bagi para pendengar.
Apakah kamu berani uji nyali untuk mendengarkan audioseries horor? (*)