Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu pernah merasa jantungmu berdebar ketika ditatap seseorang?
Atau justru merasa marah ketika bertemu tatap dengan seseorang yang telah menyakitimu?
Hal tersebut menjadi bukti bahwa hanya dengan kontak mata saja seseorang bisa merasakan beragam emosi.
Tak hanya dengan orang yang dikenal, terkadang perasaan tertentu muncul jika kita tanpa sadar melakukan kontak mata dengan orang asing.
Dikutip dari Psychology Today via PARAPUAN, disebutkan bahwa kontak mata sama kuatnya dengan cinta dan gairah.
Dikatakan pula jika manusia diciptakan untuk melakukan kontak mata dan merespons ketika merasa ada seseorang menatapnya.
Oleh karena itu, pola tatapan mata bisa menjadi bagian penting yang mengatur keintiman yang kita bagikan dengan orang lain.
Lantas, bagaimana kontak mata dapat memengaruhi emosi manusia? Simak penjelasan berikut!
Kontak Mata Meningkatkan Intensitas Interaksi
Analogi kontak mata pada emosi manusia sama seperti ketika kita merespons musik saat volumenya meningkat.
Jika kita mendengarkan musik yang kita suka, menaikkan volume membuat kita lebih menikmatinya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengetahui Pasangan sedang Berbohong? Perhatikan Ini
Sebaliknya, jika orang lain memutar musik yang tidak kita sukai dan mereka meninggikan volumenya, ini justru dapat membuat kita kesal.
Nah, kontak mata meningkatkan volume pada emosi yang kita alami ketika saling menatap dengan orang lain.
Akibatnya, kita melihat tingkat kontak mata yang tinggi, baik dalam interaksi yang positif maupun negatif.
Bandingkan intensitas kontak mata antara sepasang kekasih dengan dua petinju di ring yang mau bertanding.
Tatapan mata yang dilakukan sepasang kekasih bisa menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta, sedangkan antara dua petinju meningkatkan rivalitas.
Dalam sebuah eksperimen lain, terlihat pula bagaimana kontak mata memengaruhi pendapat seseorang terhadap orang lain.
Yaitu pada seorang narasumber dan pewawancara, di mana apabila pewawancara memberikan pujian, intensitas kontak mata semakin tinggi dan pendapat dari narasumber terhadap pewawancara juga semakin baik.
Sebaliknya, jika pewawancara memberikan komentar negatif kepada narasumber, besar kemungkinan narasumber menghindari kontak mata dan kesannya terhadap pewawancara pun akan buruk.
Oleh karena itu, tidak mengherankan mereka yang melakukan kontak mata akan meningkat emosi positifnya dibandingkan dengan tidak melakukan kontak mata.
Kalau Kawan Puan sendiri bagaimana, respons apa yang akan kamu rasakan ketika bertemu tatap dengan seseorang?
Baca Juga: Patah Hati Membuatmu Lebih Mandiri dan Punya 3 Hal Positif Ini
(*)