Parapuan.co - Seperti yang mungkin Kawan Puan pernah alami, masalah kulit seperti jerawat dan kulit berminyak, umumnya sering terjadi di usia remaja.
Masalah kulit ini terjadi di masa remaja karena pengaruh perubahan hormon yang terjadi, sehingga menyebabkan munculnya jerawat hingga breakout.
Namun ternyata, ada sejumlah masalah kulit lainnya yang juga dialami oleh para remaja.
Berikut masalah kulit, selain jerawat dan kulit berminyak, yang juga sering dialami para remaja dan cara mengatasinya, seperti melansir dari PARAPUAN.
Eksim atau Dermatitis Atopik
Biasanya masalah kulit seperti eksim atau dermatitis atopik terjadi pada anak-anak yang lebih kecil.
Namun menurut para ahli, masalah kulit ini juga kerap muncul di usia remaja dengan tanda-tanda seperti bercak kulit kering, bersisik hingga merah-merah.
Kata Joel Schlessinger, MD, presiden American Society of Cosmetic Dermatology and Aesthetic Surgery, masalah ini kerap muncul pada remaja yang aktif berolahraga, yang menyadari bahwa eksim masa kecil mereka tumbuh menjadi lebih buruk.
Kondisi ini diperparah oleh trauma atau penggunaan peralatan olahraga yang dikenakan di lutut atau pergelangan kaki.
Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Masalah Kulit yang Kerap Dialami Remaja (Bagian 1)
Umumnya, penggunaan pelembap yang tidak mengandung pewangi bisa mengatasi masalah kulit ini.
Namun direkomendasikan oleh para ahli untuk tidak melupakan mandi setelah berolahraga dan oleskan pelembap segera setelahnya atau pasca berenang.
"Jika pelembab tidak membantu - atau jika kulit mulai 'menangis', mengeluarkan cairan, atau menjadi merah atau gatal secara signifikan, inilah saatnya untuk menemui dokter kulit, yang dapat meresepkan obat yang dapat membantu," kata Schlessinger.
Biasanya dokter akan meresepkan obat topikal dan oral untuk mengatasi eksim atau dermatitis atopik yang dialami remaja tersebut.
Keringat Berlebihan
Umum ditemui pada remaja yang mengalami masalah keringat berlebihan, terutama di telapak tangan, telapak kaki, bawah lengan, hingga kulit kepala.
Masalah keringat berlebih ini menurut Barry Resnik, MD, dokter kulit di Memorial Regional Hospital dan Joe DiMaggio Children's Hospital di Florida, Amerika Serikat, bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu stres ataupun kondisi hiperhidrosis.
Apabila penyebabnya stres, maka yang dibutuhkan hanyalah penggunaan produk antiperspirant yang dapat mengurangi pengeluaran keringat.
Produk ini bekerja dengan menyumbat saluran keringat sehingga keringat tidak mencapai kulit.
Baca Juga: Lembut di Kulit, Ini Pilihan Sabun Cuci Muka untuk Remaja Kurang dari Rp 30 Ribu
Jika antiperspiran yang dijual bebas tidak membantu mengatasi masalah tersebut, Resnik merekomendasikan untuk datang ke dokter dan diresepkan produk dengan kekuatan medis.
Selain karena stres, kondisi hiperhidrosis juga jadi penyebab keringat berlebihan. Kondisi ini ditandai dengan keringat berlebih di telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan terkadang di wajah.
"Ini bisa menjadi kondisi yang sangat asing bagi seorang remaja. Namun sayangnya banyak remaja tidak mau dibawa ke dokter untuk mengatasi hal ini," kata Resnik.
Adapun perawatan yang dibutuhkan termasuk perawatan bedah invasif minimal yang menargetkan kelenjar keringat, serta Botox - zat yang sama yang digunakan sebagai perawatan kerut.
Dalam kasus ini, sejumlah kecil toksin botulinum A yang dimurnikan disuntikkan ke kelenjar keringat untuk memblokir pelepasan neurotransmitter atau zat kimia otak yang disebut asetilkolin, yang terkait dengan keringat.
Biasanya perawatan ini bisa berlangsung hingga delapan bulan, dan dapat diulang.
Selain itu, menurut American Academy of Dermatology juga ada beberapa tips lain untuk mengontrol keringat berlebih:
- Mengenakan pakaian dengan serat alami seperti katun, yang terasa lebih dingin dan mudah menyerap keringat.
Baca Juga: Puan Talks: Jessica Lin, Co-Founder Everwhite Belajar Cinta Diri Sendiri dari Pengalaman Berjerawat
- Menggunakan sol sepatu dalam yang bisa menyerap. Jangan lupa untuk mengganti sepatu setiap dua hari sekali untuk memberi waktu keringat mengering.
- Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa memicu keringat berlebih. Namun memang, kondisi ini bisa berbeda untuk setiap orang, tetapi beberapa dokter mengatakan bahwa makanan yang pedas atau cairan yang sangat panas seperti sup, bisa membuat keringat berlebihan.
- Sementara untuk kasus hiperhidrosis yang paling parah, pembedahan dapat dilakukan pada berkas saraf yang mengontrol keringat. Ini adalah operasi yang sangat khusus, biasanya hanya tersedia di pusat-pusat medis besar.
Kutil
Kutil juga merupakan masalah kulit lainnya yang kerap terjadi di usia remaja.
Kutil adalah benjolan berdaging yang terkadang berwarna gelap, yang dapat tumbuh di bawah kuku, jari, punggung tangan, atau telapak kaki.
Untuk diketahui bahwa kutil disebabkan oleh virus, namun para dokter mengatakan bahwa kutil biasa terjadi pada remaja.
"Kutil sangat umum terjadi pada masa remaja, dan terjadi pada saat ketidaksempurnaan kecil sekalipun dapat menyebabkan masalah besar," kata Schlessinger.
Ada banyak perawatan untuk mengatasi kutil, salah satunya termasuk membekukan pertumbuhan dengan nitrogen cair atau membakarnya dengan laser atau perawatan kimia.
Baca Juga: Kandungan Bahan Skincare yang Harus Dihindari Saat Masih Remaja
Perawatan-perawatan ini terkadang berhasil, namun nyatanya kutil masih bisa kembali.
Namun ada cara terbaik untuk menghindari kutil adalah dengan menghindari menggigit kuku atau melukai tangan, karena kulit yang terluka tampaknya lebih rentan terhadap virus kutil.
Kebanyakan kutil akan hilang tanpa pengobatan dalam waktu sekitar 2 tahun.
Kawan Puan pun tak perlu khawatir karena kutil tidak berbahaya, namun hanya mengganggu penampilan saja.
Itu dia beberapa masalah kulit yang kerap dialami para remaja dan cara mengatasinya.
Untuk masalah kulit dan cara mengatasi jerawat dan kulit berminyak pada remaja, Kawan Puan bisa membacanya di artikel bertajuk Masalah Kulit yang Kerap Dialami Remaja dan Cara Mengatasinya (Bagian 1).
(*)