Parapuan.co - Bagi Kawan Puan yang sudah berkeluarga, mengatur keuangan adalah salah satu kunci penting untuk rasa aman dalam keluarga.
Apalagi jika dalam keluarga sudah dikaruniai anak, maka ada banyak hal yang perlu dipersiapkan.
Misalnya saja kebutuhan rumah tangga, dana asuransi, tabungan, hingga persiapan dana pendidikan anak.
Pasalnya, semua itu bisa dibilang adalah hal esensial yang harus diperhitungkan dan dipersiapkan, bukan hanya untuk masa kini tetapi juga untuk masa depan.
Sering kali, orang tua terjebak dalam perasaan khawatir akan kemampuannya mempersiapkan keuangan untuk masa depan keluarga.
Padahal, sebenarnya hal ini masih bisa dihindari dengan menerapkan beberapa tips sebagaimana dalam press rilis yang diterima PARAPUAN berikut ini:
1. Disiplin dalam Mencatat
Disiplin dalam mencatat setiap arus kas yang masuk dan keluar merupakan hal penting yang harus kamu lakukan.
Mulai dari menuliskan anggaran untuk belanja keluarga, kemudian mencatat setiap jumlah pendapatan dan pengeluaran secara detil sampai pengeluaran terkecil sekalipun seperti uang parkir.
Baca Juga: Ini Perbedaan Investasi dan Tabungan Dana Pendidikan Anak, Apa Saja?
Periksa dan rekap catatan keuangan tersebut setiap akhir hari, akhir minggu, dan akhir bulan.
Biasanya kita akan menemukan pengeluaran kecil namun berulang yang di luar anggaran, yang setelah dijumlahkan ternyata jumlahnya tidak lagi kecil.
Pelajari pola penggunaan uangmu, dan upayakan untuk mengendalikan pengeluaran yang tidak penting di waktu berikutnya.
Hal ini akan membantu kamu melihat kesehatan keuanganmu dan keluarga, serta keseimbangan antara pemasukan dengan pengeluaran.
2. Disiplin dalam Pengeluaran
Membiasakan diri untuk disiplin dalam pengeluaran di kehidupan sehari-hari adalah langkah awal untuk menyiapkan keuangan di masa depan.
Dengan berdisiplin, kamu dan keluarga akan terbiasa untuk mengutamakan belanja pengeluaran atas hal yang sudah masuk dalam anggaran dan hal-hal kebutuhan primer.
Kamu juga tidak akan berpikir mengeluarkan biaya lebih untuk hal yang tidak kamu perlukan.
Baca Juga: Hitung Inflasi dan 5 Strategi Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak
3. Disiplin dalam Penentuan Skala Prioritas
Setelah menentukan anggaran belanja, kamu juga mesti disiplin dalam menentukan hal-hal yang menjadi prioritas.
Terutama untuk memprioritaskan kebutuhan diri sendiri dan keluarga, bukan karena keinginan konsumtif semata.
Dalam membuat anggaran keuangan keluarga, pastikan kamu telah memasukan hal-hal yang primer pada daftar paling atas.
Yaitu belanja harian keluarga, tabungan dana darurat, cicilan hutang, asuransi, tabungan/investasi untuk dana pendidikan anak, persiapan tabungan hari tua, hingga hiburan keluarga, dll.
Dengan mengetahui anggaran keuangan tentu akan membantumu memilih portfolio keuangan untuk tabungan, investasi, dan asuransi yang sesuai dengan kemampuan.
4. Disiplin dalam Menabung
Berkaca dari pendemi, keuangan keluarga yang baik adalah ketika kamu memiliki sejumlah dana darurat untuk dipergunakan dalam kondisi genting dan tidak terduga.
Selain itu, usia produktif saat ini merupakan periode waktu yang tepat untuk memulai persiapan dana pensiun dan kebutuhan keuangan jangka panjang lainnya.
Baca Juga: Mengenal Impact Investing, Tren Berinvestasi Sambil Memberdayakan Masyarakat
Mulailah dengan menabung 5-10 persen dari pendapatan, dan sisihkan secara konsisten setiap bulan.
5. Disiplin dalam Mempersiapkan Dana Pendidikan untuk Masa Depan Anak
Sebagai orang tua, persiapan dana pendidikan anak menjadi salah satu prioritas keuanganmu.
Orang tua dituntut untuk lebih sigap dan mempersiapkan dana pendidikan sejak dini.
Sehingga ketika ingin menyekolahkan anak ke perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri, tidak perlu tergesa-gesa dalam menyediakan biayanya.
Sebagai salah satu solusi dalam mempersiapkan dana pendidikan anak, kamu bisa memilih Proteksi Studi.
Proteksi Studi merupakan salah satu produk asuransi untuk pendidikan yang direkomendasikan dari PT PFI Mega Life Insurance.
Keunggulan Proteksi Studi tidak hanya memberikan jaminan manfaat Beasiswa Pendidikan hingga 150 persen dari total nilai premi.
Akan tetapi, juga memberikan perlindungan Asuransi Jiwa hingga 300 persen dari total nilai premi.
Selain itu, pembayaran premi Proteksi Studi juga terbatas dan relatif pendek, cukup membayar preminya dalam kurun waktu 3 tahun.
Bagaimana? Tips keuangan di atas cukup realistis dan tidak sulit untuk kamu praktekkan, bukan?
Baca Juga: Apa Itu Investasi Leher Ke Atas dan Manfaatnya untuk Perkembangan Diri
(*)