Parapuan.co- Social media specialist adalah profesi baru yang terlahir dari dunia digital yang terus berkembang.
Tak heran jika profesi ini menjadi salah satu profesi yang diminta oleh generasi millenial hingga gen z.
Namun menjadi social media specialist tidak semudah yang dibayangkan.
Hal itu disampaikan oleh Nita yang merupakan seorang Social Media Lead di Bobobox.
Melansir Parapuan.co pada Rabu (3/8/2022), Nita berbagi tips bagaimana cara menjadi seorang social media specialist.
Apalagi profesi ini banyak digandrungi orang karena semuanya kini mulai beralih ke digital.
Berikut beberapa tips menjadi seorang social media specialist menurut socmed lead:
1) Memiliki kemampuan menulis
Baca juga: Viral Bawa Anak ke Kantor, Begini Karier Nita Ramadhita dari Penulis Jadi Socmed Lead
Ternyata menjadi seorang Social Media Specialist harus memiliki kemampuan menulis.
Pasalnya kemampuan ini memudahkan pihak perusahaan berkomunikasi dengan konsumen lewat di balik layar dengan cara menulis, editing, story telling, SEO, dan juga presentasi.
Bagi Nita, profesi menulis adalah passionnya dan hal itu ada di dalam jobdesk seorang Social Media Specialist.
"Di awal karier, aku selalu pilih kerjaan yang emang ada hubungannya soal tulis menulis. Makanya kenapa aku sekarang bekerja di Bobobox, menulis artikel, dan mengembangkan konten Bobobox. Aku ngerasa meskipun aku nggak nulis buku, tapi kalau aku masih bisa ngasih tulisan atau karya aku untuk membantu brand, itu masih selaraslah dengan apa yang aku inginkan," cerita ibu satu anak ini.
2) Berpikir kritis
Berpikir kritis merupakan kemampuan mengasah logika dan penalaran untuk mengindentifikasi kelebihan dan kelemahan dari suatu masalah.
Tak heran jika skill yang satu ini kerap dibutuhkan semua profesi termasuk Social Media Specialist.
Ketika Nita memegang posisi menjadi seorang Social Media Specialist, ia selalu dilatih untuk terus berpikir kritis.
"Kenapa aku pindah ke social media? Karena aku merasa selalu ingin belajar sesuatu hal yang baru gitu lo. Kayak role aku sebagai Content Specialist sudah ke pegang nih. Sebagai Social Media Specialist aku cuma punya modal bisa nulis, grammar aku bagus, terus aku punya basic bahasa Inggris juga, dan di jurusan aku, aku dilatih untuk bisa berpikir kritis, terus bisa kreatif juga," ujar Nita.
Baca juga: Seperti di Serial Emily in Paris, Ini Beda Social Media Manager vs Digital Marketer
3) Berpikir kreatif
Selain berpikir kritis, menjadi seorang Social Media Specialist juga harus kreatif.
Pasalnya, dengan memiliki kreativitas yang tinggi, seseorang dengan profesi ini mampu mengidentifikasi target dan merancang kampanye digital yang baik .
Hal itu juga yang membuat Nita sampai saat ini bisa meraih jabatan menjadi seorang Social Media Lead.
"Jangan lupa untuk berpikir kreatif. Itu penting banget karena kreatifitas itu bukan hanya kita latih tapi juga sesuatu yang harus kita pupuk setiap hari. Kalau misalnya pernah ngerasa stuck atau nggak bisa kreatif, ya gimana caranya harus bisa kreatif. Apalagi di dunia persosmed-an," jelas Nita.
4) Mengandalkan sesuatu yang tren bukan viral
Menurut Nita, menjadi seorang Social Media Specialist tentu harus mengikuti tren-tren yang sedang terjadi dan tidak hanya mengandalkan kejadian viral.
Kejadian viral bagi Nita adalah sebuah keberuntungan dan tidak bisa diukur.
"Social media itu bukan cuma untuk getting viral, tapi juga harus sesuai dengan business objective kita. Jangan ngarep virality aja karena virality itu nggak bisa diukur dan nggak bisa kita sengaja atau usahain. Virality menurut aku itu keberuntungan aja. Sisanya ya kita harus terus produce content," tambah Nita.
Baca juga: Ini Kualifikasi bagi Social Media Manager seperti Karakter Perempuan di Emily in Paris
(*)