Parapuan.co - Kulit wajah yang cerah dan bersinar adalah impian bagi sebagian besar perempuan.
Untuk mendapatkan kulit wajah yang sehat, tak jarang perempuan membeli produk hingga melakukan beragai perawatan.
Nah untuk mendapatkan produk kecantikan hingga suplemen pendukungnya, bisa dibeli secara mudah lewat gerai offline atau lewat toko online yang kini semakin mudah diakses.
Kini ada banyak situs belanja online yang memudahkan konsumen, termasuk yang memberi beragam diskon untuk berbagai kategori barang.
Selain itu, situs belanja online juga banyak yang memanjakan konsumen karena sangat detail dengan spesifikasi produk dan lebih menghemat waktu.
Namun banyak konsumen yang sering dibuat ragu, apakah produk yang akan dibeli secara online benar-benar asli atau tidak, berkualitas atau justru sebaliknya.
Sebab tak jarang ditemukan produk kosmetik, suplemen, hingga produk perawatan tubuh dijual di toko online dengan kualitas dan pelayanan yang mengecewakan.
Nah supaya tak bimbang, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini sebelum memberi produk kesehatan dan kecantikan lewat e-commerce.
Yuk simak!
Baca Juga: Selain Manfaatkan Promo, Ini Tips Hemat Belanja Skincare yang Perlu Dicoba
1. Kemudahan Cara Pembayaran
E-commerce berkualitas tentu menyediakan beragam metode pembayaran.
Mulai dari transfer bank secara manual, transfer lewat virtual account, kartu kredit, hingga berbagai jenis e-wallet.
Beragam metode pembayaran yang tersedia semakin memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi pembelanjaan.
Selain itu, konsumen juga tak perlu khawatir karena keamanan transaksi yang terjamin.
2. Reputasi Bagus
Sebelum membeli produk dari e-commerce tertentu, kamu bisa memastikan kualitasnya dengan melihat reputasi lewat berbagai ulasan.
Cek juga komentar pengguna lain, yang sudah mengakses situs resmi e-commerce tersebut.
Komentar positif menunjukkan bahwa e-commerce tersebut memang terpercaya.
Baca Juga: Agar Tak Over Budget, Ini Tips Hemat Belanja Cegah Revenge Spending
3. Review Jujur Konsumen
E-commerce yang bagus dan berkualitas biasanya memiliki pelanggan setia, meski ada banyak toko baru bermunculan.
Sebab e-commerce bagus akan berusaha mempertahankan kepuasan konsumen dan pelayanan maksimal, baik itu sebelum maupun sesudah penjualan.
Review jujur dari konsumen juga menandakan produk yang dijual benar-benar berkualitas, apalagi ketika pembeli tak bisa mengunjungi atau melihat produk secara langsung.
Sebagai salah satu e-commerce di lini produk kecantikan, suplemen dan perawatan tubuh, iSUPPLEMENT yang awalnya adalah toko dropshipper kini melakukan inovasi untuk membuat online store nyaman bagi pelanggan.
"Kita merasa buying experience dari para customer akan bertambah menyenangkan apabila bisa di website milik iSUPPLEMENT sendiri. Makanya kita akhirnya memutuskan membuat website," ujar Ivan Jayali, Founder & President iSUPPLEMENT dalam rilisnya.
Alasan membuat website ini menurut Ivan, karena banyaknya review palsu di marketplace yang membuat pembeli bingung memastikan kualitas dan keamanan suatu suplemen.
Untuk itu ia bertekad menjadikan iSUPPLEMENT sebagai standar kualitas dan keamanan dari suatu suplemen yang bisa beredar di Indonesia.
Baca Juga: Harus Cermat Atur Uang, Ini 5 Tips Hemat Pembayaran Digital agar Tak Boros
"Di website kami nantinya yang bisa melakukan review hanyalah mereka yang sudah membeli produk tersebut, sehingga review bisa lebih berkualitas.
"Kami juga memberikan loyalty points bagi mereka yang memberikan review jujur di website iSUPPLEMENT yang nantinya bisa digunakan lagi untuk berbelanja,” ujarnya.
iSUPPLEMENT juga memiliki program partnership yakni berupa dropship dan reseller, untuk menjadi peluang usaha sampingan lebih mudah.
Dengan begitu akan membuka peluang terhadap siapapun yang ingin menambah pendapatan.
Kemudian mengembangkan bisnis secara pribadi, dengan memanfaatkan waktu luang yang menguntungkan.
Sebagai informasi, iSUPPLEMENT berdiri pada tahun 2010, dengan mengusung nama IvanZ Supplement.
Setelah 12 tahun berselang, brand tersebut mengubah nama atas beberapa pertimbangan, antara lain agar lebih fokus pada segmentasinya.
(*)