Parapuan.co - Sosok Akie Abe saat ini tengah menjadi sorotan karena insiden penembakan suaminya, Shinzo Abe, yang merupakan seorang politikus sekaligus Perdana Menteri Jepang pada Jumat (8/7/2022).
Shinzo Abe diketahui meninggal karena ditembak dari arah belakang saat tengah berpidato di Prefektur Nara, Jepang.
Hal itu tentu membuat Akie Abe merasa kehilangan dan sosoknya menjadi perhatian publik.
Namun, tidak banyak media yang membahas seperti apa sesungguhnya sosok Akie Abe ini.
Penasaran seperti apa sosok Akie Abe? Simak, profilnya di bawah ini melansir CNN yang tayang di Parapuan.co!
Profil Akie Abe
Akie Abe merupakan sosok perempuan yang dikenal memiliki pandangan tegas dan progresif.
Ia menolak untuk tinggal di bawah bayang-bayang suaminya dan memilih mengukir peran publiknya sendiri.
Tentu saja hal itu sangat berbeda dengan para pendahulunya.
Baca Juga: Mengenal Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever Indonesia yang Menjabat sebagai Chair B20 WiBAC
Pemilik nama asli Akie Matsuzaki ini tumbuh dalam keluarga kaya dan istimewa di Tokyo.
Ia dididik di sekolah Katolik swasta dan sekolah kejuruan khusus perempuan.
Sejak kecil, Akie diketahui sudah fasih dalam berbahasa Inggris.
Usai menyelesaikan pendidikannya, Akie Abe bekerja di biro iklan Jepang Dentsu, Kawan Puan.
Pertemuannya dengan Shinzo Abe
Di usianya yang ke 22 tahun, ia bertemu dengan Shinzo Abe yang tujuh tahun lebih tua dan bekerja sebagai asisten politik.
Mereka berkencan selama lebih dari dua tahun sebelum menikah pada tahun 1987.
Keduanya tidak memiliki anak. Bahkan Akie Abe mengatakan kepada media Jepang bahwa mereka telah mencari perawatan kesuburan di hari-hari awal pernikahan mereka, tetapi tidak berhasil.
Sebagai perempuan, yang dilakukan Akie Abe tidak terbatas pada peran domestik saja.
Baca Juga: Perjalanan Karier Destry Damayanti, Sosok Perempuan di Jajaran Pimpinan Bank Indonesia
Dia bekerja sebagai DJ radio pada 1990-an, dan setelah suaminya mengundurkan diri dari tugas pertamanya sebagai Perdana Menteri pada 2007, dia membuka izakaya, sebuah bar Jepang yang menyediakan minuman beralkohol.
Izakaya yang didirikan Akie bernama "UZU" yang berarti pusaran air.
UZU dibuka pada tahun 2012 di distrik Kanda Tokyo, beberapa bulan sebelum Shinzo Abe memulai tugas keduanya sebagai Perdana Menteri.
Setahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 2011, Akie Abe juga sempat menamatkan studinya di Universitas Rikkyo dengan studi desain sosial.
Peran Akie Abe sebagai ibu negara
Pada tahun 2012, Akie Abe menjabat sebagai ibu negara setelah Shinzo Abe terpilih menjadi perdana menteri di Jepang untuk kedua kalinya.
"Akie Abe, sebagai ibu negara, tentu tidak seperti banyak pendahulunya," kata Tobias Harris, rekan senior untuk Asia di Center for American Progress.
Berbagai pemikiran progresif dengan cara pengungkapan yang lebih bebas membuatnya disayangi oleh masyarakat Jepang.
Di antara media Jepang, Akie Abe mendapat julukan sebagai "partai oposisi domestik" Shinzo Abe.
Baca Juga: Perjalanan Karier Lili Pintauli, Wakil Ketua KPK yang Mengundurkan Diri
Gemar mengungkapkan pikirannya, Akie Abe secara terbuka menantang sejumlah kebijakan suaminya, mulai dari dorongan suaminya untuk tenaga nuklir hingga kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik.
Pada 2016, dia bertemu dengan pengunjuk rasa di Okinawa yang menentang perluasan pangkalan Korps Marinir Amerika Serikat, yang didukung Shinzo Abe.
"Saya ingin mengambil dan menyampaikan pandangan yang tidak sampai ke suami saya atau lingkarannya," katanya kepada Bloomberg pada 2016.
"Itu agak seperti partai oposisi, saya kira," lanjut Akie Abe. Akie Abe juga memperjuangkan hak-hak LGBTQ, bergabung dengan parade di Tokyo pada tahun 2014.
Dia juga mendukung penggunaan mariyuana medis, setelah berpose untuk foto di ladang ganja yang luas pada tahun 2015.
Meski pandangan politik Akie dan suaminya yang kerap bertentangan, pasangan tersebut kerap menunjukkan kasih sayang di depan publik. (*)