Parapuan.co - Kawan Puan, menguji kesetiaan pasangan kerap dilakukan untuk mengetahui seberapa besar komitmen dalam hubungan.
Seperti diketahui, kesetiaan antar pasangan diperlukan untuk membuat hubungan asmara bisa bertahan lama.
Kawan Puan, berbicara soal kesetiaan, masalah kepercayaan dapat muncul kapan saja, bahkan dalam hubungan paling setia dan sehat sekalipun.
Meski begitu, tak sedikit orang yang mencoba menguji kesetiaan pasangan untuk mendapat pengakuan bahwa dialah yang paling dicintai.
Bukan Langkah yang Tepat
Kawan Puan, menguji kesetiaan bukanlah jawaban untuk memastikan pasangan benar-benar menyayangi kamu, dikutip dari Well & Good.
Soal menguji kesetiaan pasangan bukan langkah yang tepat ini juga dijelaskan oleh Lee Phillips, psikoterapis seks dan hubungan.
"Menguji kesetiaan adalah tindakan manipulatif untuk melihat apakah pasangan setia, terutama untuk pasangan yang diduga selingkuh," kata Lee Phillips.
Baca Juga: Sering Dilakukan dengan Pasangan, Apa Itu Fexting dalam Hubungan?
Tindakan menguji pasangan dapat berupa membuat akun sosial media palsu, lalu mengirim pesan untuk menggoda pasangan.
Tujuannya tentu saja untuk memastikan bahwa pasanganmu setia dan tidak berpaling kepada orang lain.
Sebaliknya, jika pasanganmu tergoda pada akun palsu yang kamu buat, kamu menganggapnya tidak setia.
Risiko Timbulnya Konflik Hubungan
Setelah mengklaim pasanganmu tidak setia, kamu mencoba memata-matai pasanganmu untuk memenuhi rasa penasaranmu.
Rasa penasaran tentang berbagai tindakan apakah pasanganmu benar-benar mengkhianatimu atau tidak.
Apabila pasangamu menyadari, dia bisa menjadi risih karena merasa dikekang dan diawasi secara berlebihan.
"Menguji kesetiaan dapat menjadi racun dalam suatu hubungan karena dapat menciptakan perpecahan karena rasa tidak saling percaya," imbuhnya.
Selain itu, menguji kesetiaan dapat mempermalukan pasangan yang berujung membuat hubungan asmara berakhir.
Baca Juga: Punya Pasangan yang Insecure? Begini 5 Cara Tepat Mendampinginya
Jika kamu tergoda untuk menguji kesetiaan pasanganmu, pertimbangkan dulu dari mana dorongan atau niat itu berasal.
Ketahui dulu bagaimana dinamika hubunganmu saat ini, apakah ada masalah kepercayaan atau konflik tertentu.
Dengan begitu, kamu dapat berkomunikasi secara terbuka dengan pasanganmu alih-alih membuang waktu untuk menguji kesetiaan.
Setelah mencermati ulasan di atas, semoga Kawan Puan tidak lagi melakukan kebiasaan menguji kesetiaan pasangan ya agar tidak merusak hubungan. (*)