Parapuan.co- Kondisi perekonomian Indonesia ternyata belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Pasalnya, kabar tidak mengenakkan datang dari perusahaan startup yang saat ini mengalami pengurangan karyawan atau PHK, di antaranya JD.ID, Zenius, LinkAja, dan Shopee.
Melansir Kontan.co.id yang tayang di parapuan.co, praktik bakar uang disebut menjadi salah satu penyebab perusahaan startup mengeluarkan kebijakan PHK.
Bakar uang merupakan istilah yang menggambarkan sikap perusahaan melakukan pengeluaran besar-besaran namun tidak sebanding dengan pendanaan yang masuk.
Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, ada beberapa cara agar perusahaan startup bertahan di tren PHK yang saat ini terjadi.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar bertahan di tengah tren PHK karyawan:
1) Merubah strategi bisnis
Perusahaan tidak harus melakukan praktik bakar uang untuk meningkatkan company branding.
Baca juga: Giliran Shopee Disebut Bakal PHK Karyawan, Ini Dampaknya Bagi Perusahaan
“Pilih strategi lain yang lebih rasional sehingga terjadi kenaikan yang sifatnya organik dari market share. Bukan hanya memberikan bakar uang untuk menarik digital tourist atau hanya coba-coba karena promo sesaat,” ujar Bhima dikutip dari Kontan.co.id, pada Kamis (16/6/2022).
2) Mengganti sektor bisnis
Bhima juga menyarankan agar startup merubah lini bisnis yang kurang memberikan keuntungan.
Menurutnya, cara tersebut efektif untuk mencari tahu lini bisnis mana yang lebih menguntungkan dan segmen pasar mana yang perlu digarap.
“Dengan kata lain kompetitornya belum ketat,” ujar Bhima.
3) Merombak tim manajerial
Perusahaan juga bisa melakukan perubahan terhadap tim manajerial untuk melakukan perombakan pada unit-unit bisnis.
Pasalnya, PHK karyawan saja tidak akan cukup merubah kondisi perusahaan jika tidak ada perombakan juga pada unit bisnis.
4) Mencari sponsor dari modal ventura
Baca juga: Ada Zenius hingga LinkAja, Ini 4 Perusahaan Startup yang PHK Karyawan pada Tahun 2022
Selain itu, perusahaan startup perlu mengambil peluang dari layanan yang disediakan oleh perusahaan modal ventura seperti publikasi, koneksi, dan akses pendanaan.
Tapi jika pendanaan modal ventura kurang, maka perusahaan startup bisa mempercepat IPO di bursa saham untuk mencari pendanaan dari investor publik.
5) Merger atau akuisisi
Salah satu hal yang membuat perusahaan startup bertahan ialah dengan melakukan merger atau akuisisi.
“Dibandingkan merugi terus menerus, lebih baik menjadi bagian dari konglomerasi besar, artinya siap untuk diakuisisi dan dimerger. Itu juga merupakan salah satu pilihan yang cukup bijak untuk bisa survive,” terang Bhima. (*)