Parapuan.co - Setiap tahunnya, dana pendidikan anak hampir di setiap jenjang meningkat. Salah satu penyebabnya adalah inflasi.
Maka itu, Kawan Puan sebagai orang tua perlu mempersiapkan dana pendidikan untuk buah hatimu sejak jauh-jauh hari.
Bahkan, melansir NOVA, idealnya dana pendidikan anak sudah diperhitungkan serta disiapkan saat merencanakan punya anak.
Pasalnya, untuk menyiapkan dana pendidikan anak, ada beberapa cara yang bisa kamu pilih.
Dua hal yang paling sering dipilih untuk mempersiapkan biaya tersebut adalah tabungan pendidikan anak dan investasi pendidikan anak.
Konsultan keuangan Tejasari, CFP mengungkapkan, apa pun pilihan caramu, menyiapkan dana pendidikan anak itu semakin cepat, semakin baik.
Bisa begitu karena pada akhirnya cara yang kamu pilih perlu disesuaikan kebutuhan dan kemampuan keuangan kamu juga.
Bahkan, apabila memungkinkan dan Kawan Puan bisa konsisten memenuhi dengan kedua cara tersebut juga tidak ada salahnya.
Akan tetapi, jika kamu ingin memilih salah satunya, ketahuilah lebih dulu perbedaan investasi dan tabungan untuk melihat mana yang terbaik.
Baca Juga: Hitung Inflasi dan 5 Strategi Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak
Nah, berikut ini perbedaan tabungan dan investasi untuk dana pendidikan anak yang bisa jadi pertimbangan Kawan Puan sebelum memilih.
Investasi
Investasi cocok sebagai sarana pengumpulan dana pendidikan anak karena dalam jangka panjang keuntungannya lebih besar dan kuat berhadapan dengan inflasi yang cukup tinggi.
Namun, investasi lebih berisiko dibanding tabungan pendidikan. Meski begitu, kita bisa memilih jenis investasi yang risikonya paling kecil, kok.
Beberapa investasi yang disarankan adalah investasi emas dan reksa dana. Reksa dana pasar uang yang paling kecil risikonya, cocok untuk jangka pendek.
"Sementara jenis lain seperti reksa dana pendapatan tetap, campuran, dan saham biasanya digunakan untuk jangka waktu lebih panjang dari dua tahun," ujar Tejasari.
Tejasari pun bilang, "Sesuaikan jangka waktu pendidikan anak dengan jenis reksa dana, agar risiko investasi bisa diminimalkan."
Nah, bagi Kawan Puan yang memilih untuk berinvestasi, orang yang berinvestasi disarankan untuk memiliki asuransi jiwa. Kenapa? Supaya bisa melindungi dana selama investasi.
Lantas, tetap perlu didampingi tabungan lain enggak, ya?
Baca Juga: 3 Hal yang Perlu Dilakukan agar Investasi Pendidikan Anak Tepat Sasaran
"Enggak harus, tapi boleh saja kalau merasa kurang nyaman dengan investasi. Makanya pilih investasi yang risikonya kecil," pungkas Tejasari.
Tabungan Pendidikan
Produk yang dikeluarkan bank ini berupa tabungan bulanan yang dibuat dan direncanakan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan Kawan Puan.
Umumnya bunga yang diberikan lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa dan biasanya sekaligus memberikan asuransi jiwa bagi kepala keluarga atau orang yang menabung.
Sehingga bila terjadi sesuatu pada kita, maka tabungan bulanan yang direncanakan akan tetap berjalan hingga akhir periode program.
Lantas untuk waktu menggunakannya, menurut Tejasari, tabungan pendidikan sangat baik untuk target waktu jangka pendek yaitu 1 sampai 3 tahun.
Sedangkan untuk jangka waktu yang lebih panjang, bunga yang diberikan terbilang kecil dan tidak bisa mengejar kenaikan biaya sekolah atau inflasi setiap tahunnya.
"Bisa jangka panjang, tapi memang nabungnya juga harus lebih banyak dibanding nominal kalau kita investasi. Mungkin bisa dua kali lipat untuk target yang sama," jelas Teja.
Baca Juga: Ingin Kuliah di Korea Selatan? Ini Daftar 5 Universitas Terbaik Negeri Ginseng
Nah, itulah perbedaan investasi dan tabungan untuk menyiapkan dana pendidikan anak yang perlu kamu pertimbangan saat memilih mana yang lebih cocok buatmu. (*)