Parapuan.co - Sejak awal April ini, pemerintah resmi menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen, yang tadinya sebesari 10 persen.
PPN 11 persen ini pun berdampak secara langsung pada masyarakat karena beberapa barang atau kebutuhan sehari-hari ikut menaikkan pajaknya.
Beberapa hal tersebut mulai dari bahan bakar minyak (BBM), pulsa dan paket data, tarif dasar listrik nonsubsidi hingga LPG nonsubsidi.
Kenaikan harga barang-barang yang dibutuhkan dalam sehari-hari itu pun tak dimungkiri memengaruhi pengeluaran yang ikut meningkat.
Sayangnya, bertambahnya jumlah pengeluaran tersebut tidak serta merta diikuti dengan bertambahnya pendapatan atau penghasilan.
Alhasil, terdapat celah antara pendapatan atau pemasukan dengan pengeluaran atau kebutuhan.
Lantas, tidak heran jika akhirnya ada sebagian orang yang memutuskan untuk berutang guna memenuhi semua kebutuhannya.
Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk berutang, ada beberapa pertimbangan yang perlu kamu pikirkan dengan matang agar tak jadi bumerang.
Tidak hanya itu, kamu membutuhkan kebijaksanaan dalam mengambil langkah untuk berutang alias memiliki utang.
Baca Juga: 3 Hal yang Tak Boleh Dilewatkan saat Mengajarkan Anak tentang Uang Digital
Telebih selain faktor kebutuhan di atas, tak dimungkiri sekarang kita juga ditunjang dengan kemudahan dalam memperoleh pinjaman.
Nah, melansir dari NOVA, agar tak menumpuk, sebelum burutang ini hal yang perlu diketahui menurut perencanaan keuangan Finansialku Juan Mahir Muhammad, CFP. Apa saja?
1. Tentukan tujuan dalam berutang
Sebelum kamu memutuskan berutang, salah satu faktor utama yang dilakukan ialah menentukan tujuan dari utang tersebut. Semua harus jelas.
Apakah utang tersebut akan menjadi barang yang konsumtif atau produktif? Misalnya, mengambil KPR untuk membeli aset rumah.
2. Ketahui kemampuan
Setelah mengetahui tujuan, kita juga harus mengukur diri apakah utang tersebut sesuai dengan kemampuan kita di kemudian hari.
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, jadi jangan hanya sekadar ikut-ikutan, hal tersebut bisa membuat kita jatuh ke dalam lobang yang dalam.
Baca Juga: Sebelum Pinjamkan Uang ke Orang, Perhatikan 5 Hal Ini Terlebih Dahulu
Cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah menghitung rasio utang, jika cicilan sudah mencapai 30% - 35% dari pemasukan.
3. Tentukan dan perhatikan periode berutang
Berutang memiliki periode yang bisa kita tentukan juga, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Dengan mengetahui dan memerhatikan periot berutang tersebut, maka itu akan membantu kita untuk bisa mengatur strategi dalam melunasinya.
Nah, keputusan untuk berutang tidak bisa Kawan Puan ambil dengan gegabah, ya. Sebab, solusi untuk masalah hari ini itu dapat jadi bumerang di kemudian hari. (*)