Parapuan.co - Kehadiran pandemi di Indonesia mengubah banyak hal, termasuk cara pembelajaran anak-anak sekolah.
Pasalnya, sejak pandemi, anak-anak dipaksa untuk terbiasa dengan kegiatan belajar online karena pertemuan langsung atau tatap muka dilarang.
Belajar online pun dilakukan semua kalangan, mulai dari siswa sekolah dasar hingga menengah.
Menariknya, pembelajaran online hingga kini masih mendapat pro kontra. Sebagian orang merasa belajar online dianggap kurang lengkap karena tak ada tatap muka.
Akan tetapi, sebagian lainnya justru menilai belajar online bisa lebih efektif dibandingkan offline atau belajar tatap muka.
Melansir dari dexway.com, PARAPUAN telah merangkum 5 alasan mengapa belajar online dinilai bisa lebih efektif dibandingkan tatap muka.
1. Lebih hemat waktu
Alasan pertama mengapa pembelajaran daring atau online dinilai lebih efektif, karena siswa bisa lebih menghemat waktu.
Dalam belajar online, pengajar bisa tersedia kapan saja mengingat mereka merekam kegiatannya menyampaikan materi yang bisa diakses kapan pun.
Baca Juga: Yuk Kembangkan Karier dengan Belajar Keterampilan Baru di 5 Rekomendasi Kursus Online Berikut
Siswa pun lebih menghemat waktu lantaran tidak harus menunggu pengajar datang, menunggu materi disiapkan, dan sebagainya.
Sebaliknya, dalam pembelajaran luring, siswa terkadang harus menunggu lebih lama sampai pengajar masuk kelas.
Tak jarang, mereka harus pula menghabiskan waktu berpindah-pindah kelas menyesuaikan pengajar dan materi yang diajarkan.
2. Siswa bisa belajar lebih banyak hal
Disebutkan bahwa siswa bisa belajar lebih banyak materi jika mengikuti pembelajaran daring.
Pembelajaran tradisional dengan tatap muka hanya memberikan siswa materi tertentu untuk waktu terbatas.
Sementara belajar online memberikan mereka kesempatan mengakses berbagai informasi, sehingga wawasannya bisa lebih banyak.
Di samping itu, siswa juga dapat menyesuaikan kecepatan dan ketepatan waktu belajar dengan kegiatan mereka lainnya.
Hal itu menjadi sesuatu yang tidak siswa peroleh ketika melakukan pembelajaran tatap muka.
Baca Juga: 5 Cara agar Anak Introvert Percaya Diri saat Persiapan Sekolah Tatap Muka
3. Pembelajaran online lebih menarik
The Research Institute of America mencatat bahwa retensi siswa dalam pembelajaran online meningkat dari 25 persen menjadi 60 persen.
Sebaliknya, penyedia kursus offline (luring) terus berjuang untuk mempertahankan jumlah siswanya karena peserta terus menurun.
Salah satu penyebabnya, karena siswa belajar melalui konten multimedia dianggap lebih menarik.
Belajar daring memungkinkan peserta mendapatkan kendali atas apa yang ingin dan tidak ingin mereka pelajari.
Ditambah lagi, mereka bebas menentukan waktu belajar suatu materi tanpa ada jadwal yang berbenturan.
4. Belajar daring lebih ramah lingkungan
Efektivitas belajar daring untuk para siswa juga dinilai dari dampaknya terhadap lingkungan.
Pembelajaran daring dianggap dapat menghemat energi dan mengurangi emisi dibandingkan jika siswa belajar luring.
Baca Juga: Tips Membersihkan Sepatu Anak Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka
Universitas Terbuka di Inggris mencatat, rata-rata belajar daring membutuhkan 90 persen lebih sedikit energi dan 85 persen lebih sedikit emisi persiswa.
Maka itu, tak heran jika pembelajaran daring dengan konten multimedia disebut sebagai metode pendidikan yang lebih efektif secara keseluruhan.
5. Penilaian lebih sering dapat meningkatkan kualitas siswa
Satu hal lagi yang menjadi keunggulan dari belajar online adalah, ada tes rutin dan berkelanjutan yang bisa diikuti peserta.
Dari situ, bisa diukur seberapa pesat kemajuan dan peningkatan wawasan siswa selama pembelajaran.
Penelitian dari Harvard menyebutkan, tes singkat dan rutin lebih memudahkan pengajar melacak kemajuan siswanya.
Dengan demikian, pengajar bisa turun tangan lebih awal untuk membantu kesulitan siswa.
Kalau menurut Kawan Puan, lebih efektif belajar di sekolah atau dari mana saja melalui internet?(*)