Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu berencana ingin berkarier sebagai doula?
Seperti diketahui, saat ini profesi doula tengah hits di masyarakat karena perannya dalam membantu calon ibu atau ibu baru dalam mendampingi masa hamil sampai proses persalinan.
Jika Kawan Puan ingin coba berkarier sebagai doula, Ashtra Dymach, seorang PPD (Postpartum Depression) survivor sekaligus seorang doula, ia menjelaskan mengenai profesi satu ini.
Dalam Puan Talks yang diadakah pada Kamis (20/1/2022), ia menjelaskan bahwa doula berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang memiliki arti pendamping perempuan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa doula mendampingi calon ibu dari masa kehamilan sampai sesudah melahirkan.
"Tugasku di-training untuk mendampingi perempuan dalam masa kehamilan, persalinan, dan juga masa sesudah melahirkan," jelasnya.
Tak hanya itu, seorang doula juga memberikan dukungan secara fisik, emosional, spiritual, mental, dan informasi-informasi mengenai medis, tetapi tidak melakukan tindakan medis, seperti bidan ataupun dokter kandungan.
Lebih lanjut lagi, Ashtra juga menjelaskan, doula hadir setelah adanya penelitian yang menemukan fakta bahwa saat adanya pendampingan terus-menerus saat hamil hingga melahirkan, ibu akan mendapatkan kehamilan, melahirkan, dan postpartum yang lebih nyaman.
"Menurut WHO, kalau kamu menggunakan doula, persalinan kamu akan lebih memuaskan, dan masa postpartum, ketika akan mendapatkan PPD lebih menurun," ungkapnya.
Baca Juga: Tahun Baru Pekerjaan Baru, Ini 4 Tips Wawancara untuk Dapat Karier Impian
Nah, rupanya perempuan karier berprofesi doula sendiri juga terdapat dua jenis, yakni postpartum doula dan birth doula.
Meski peran wanita karir sebagai doula mendampingi ibu atau calon ibu, tetapi kehadiran doula tidak dapat menggantikan dukungan dari pasangan dan keluarga.
Pasalnya kehadiran doula dapat melengkapi dukungan fisik dan emosional untuk calon ibu setelah mendapat dukungan dari pasangan dan keluarga.
Memulai karier sebagai doula
Melihat peluang tersebut, kebutuhan akan doula pun secara perlahan terus tumbuh.
Bisa jadi, bagi Kawan Puan yang memiliki ketertarikan serta kepedulian terhadap ibu hamil, bisa menjadi perempuan karier dan menekuni profesi sebagai seorang doula.
Namun, Kawan Puan perlu tahu bahwa untuk menjadi perempuan karier sebagai doula mesti mendapatkan sertifikasi resmi dari pelatihan doula.
Dalam Puan Talks tersebut, Ashtra menjelaskan bahwa setiap doula itu beda-beda pelatihannya, tergantung jenis apa yang dipilih.
Ashtra sendiri mengambil pelatihan dan mendapatkan sertifikasi di DONA International (Doula of North America).
"Dalam pelatihan itu, kita di-training untuk tahu apa saja kebutuhan ibu hamil, istilah-istilah dalam persalinan yang perlu diketahui untuk memberikan informasi kepada si ibu dan keluarganya," jelasnya.
Baca Juga: Banyak di Bidang Kesehatan, Ini Prospek Karier Perempuan Tahun 2022
Selain itu, Ashtra menyampaikan beberapa skill yang harus dimiliki jika kamu ingin berkarier sebagai seorang doula, yaitu:
1. Selalu siaga
Dalam mendampingi ibu hamil, seorang doula harus menjadi sosok yang siap siaga.
"Seorang doula harus siap 24 jam 'digangguin' kliennya, jam berapa pun karena tidak tau kapan persalinan itu akan terjadi, atau mungkin ibu hamil mengalami keluhan apa pun. Untuk seseorang yang sudah berdedikasi sebagai doula, ya harus siap," tuturnya.
Dengan kata lain, sebagai doula, kamu harus memiliki kepribadian yang siaga agar klienmu juga merasa tenang, aman, dan nyaman menjalani masa kehamilan, melahirkan, hingga postpartum.
2. Bersikap tenang
Setiap ibu hamil hingga akhirnya melahirkan memiliki kepanikan dan kecemasannya tersendiri dan dalam situasi tersebut peran doula sangat penting.
Dalam situasi tersebut, seorang doula harus bersikpa tenang tanpa harus menjadi lamban terhadap segala kondisi yang dihadapinya.
"Dalam situasi tertentu seorang doula perlu giving space, di mana perempuan boleh bercerita apa pun tanpa dihakimi," ungkapnya.
Baca Juga: 4 Jalur Karier yang Diprediksi Akan Tren di Tahun 2022, Serba Digital!
3. Dekat tanpa melanggar batasan
Meski seorang doula harus dekat dengan kliennya, tetapi doula harus mengerti batasan profesionalitasnya.
Menurut Ashtra, harus dekat dengan klien itu pasti, tetapi untuk hal yang bersifat privasi, seorang doula tak perlu menanyakan, kecuali klien menceritakannya lebih dulu.
Kawan Puan, itulah keahlian yang perlu dimiliki seorang wanita karir yang bekerja sebagai doula.
Semoga Kawan Puan yang tertarik ingin coba profesi ini bisa menguasai ketiga keahlian di atas ya! (*)