Parapuan.co – Kawan Puan, saat ini pemasaran tidak sekadar memasarkan produk.
Pemasaran juga tentang mengenalkan suatu produk, menarik perhatian konsumen, dan membuat mereka bertahan pada produk tersebut dalam waktu yang lama.
Selain itu, tugas memasarkan produk juga tak hanya dilakukan marketing, tetapi juga PR atau public relation.
Artinya, selain konsumen yang akan melirik produk, perusahaan atau investor juga akan tertarik pada sebuah brand karena kepiawaian PR dalam mengenalkannya.
Dalam hal menjangkau target konsumen, PR tentu memiliki strategi khusus yang tentu berbeda jika dibandingkan dengan marketing.
Nah, di tengah fenomena Metaverse yang banyak dilirik orang seperti sekarang, PR bisa memanfaatkan situasi tersebut.
Baca Juga: 4 Perubahan Perilaku Konsumen Produk Kecantikan untuk Ketahui Strategi Pemasaran
Lantas, strategi apa yang cukup tepat dilakukan oleh PR untuk menjangkau konsumen dengan memanfaatkan fenomena Metaverse?
Berikut tiga strategi yang bisa dilakukan sebagaimana yang dirangkum dari PR Daily!
1. Menempatkan produk secara virtual
Pertama, yaitu menempatkan produk secara virtual dengan mulai membuat versi digital dari barang dan layanan.
Penempatan produk mencakup pemberian hadiah kepada jurnalis, dengan harapan mereka akan menerbitkan artikel atau mengunggahnya ke media sosial.
PR juga bisa menghadiahkan barang virtual untuk meningkatkan eksposur, sehingga membantu pengembangan konten digital.
Hal semacam ini dilakukan Balenciaga selama Paris Fashion Week beberapa waktu lalu.
Balenciaga menempatkan produk dan karakter virtual untuk menceritakan kisah mereka secara digital.
Mereka juga menciptakan pakaian untuk game digital, Fortnite, untuk menjangkau lebih banyak konsumen, khususnya pencinta game online.
Mengapa harus memakai strategi ini? Karena konsumen mengikuti tren online sama seperti mereka mengikuti tren di dunia nyata.
Sedangkan Metaverse sendiri ialah cerminan dari perilaku manusia di dunia nyata yang tergambar secara virtual.
Baca Juga: Sering Disebut dalam Dunia Digital Marketing, Apa Itu Nano Influencer?
2. Bercerita lewat deskripsi produk atau layanan
PR profesional mestinya bisa menjadi pendongeng yang ahli pula, terutama dalam mendeskripsikan suatu produk dan layanan.
Deskripsi sangat berpengaruh pada kemungkinan konsumen akan tertarik dan membeli atau tidak.
Dengan membuat deskripsi seperti bercerita, kemungkinan besar konsumen akan tertarik dinilai jauh lebih besar.
Maka itu, PR juga perlu punya keterampilan menulis, terutama untuk menjangkau konsumen di dunia virtual dan fitur digital lainnya.
3. Menjalin mitra dengan merek virtual
Strategi berikutnya adalah dengan menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan merek lain, baik secara fisik maupun virtual.
Saat konsumen mulai membuat avatar mereka, misalnya, PR juga mesti mendorong mitra untuk membuat produk digital baru.
Hal ini dilakukan untuk mendorong pengalaman digital yang lebih inklusif antara brand, mitra, dan konsumen.
Kemitraan virtual seperti yang dilakukan Clinique, contohnya, di mana brand ini meluncurkan kompetisi kampanya di media sosial.
Di sana, peserta dapat memenangkan salah satu dari tiga NFT yang terinspirasi produk populer Clinique.
Itu bisa membawa konsumen yang sudah berada di Metaverse untuk menjadi pengguna Clinique.
Mereka bahkan memanfaatkan tagar yang terkait di hampir semua platform digital untuk membangkitkan kesadaran konsumen akan produknya.
PR harus menemukan merek dan konsumen yang selaras dengan misi, visi, dan nilai untuk mencapai potensi baru melalui promosi silang.
Dengan begitu, diharapkan akan terus muncul peluang baru dalam eksposur merek.
Kawan Puan, itulah 3 strategi menjangkau konsumen dengan memanfaatkan fenomena metaverse.
Bagi Kawan Puan yang berkarier sebagai PR, strategi menjangkau konsumen di atas bisa kamu coba ya! (*)
Baca Juga: Buka Posisi Marketing Copywriter, Ini Lowongan Kerja Startup di Shopee