Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu memiliki bisnis fashion dan tengah mencari cara untuk mengembangkannya?
Salah satu cara mengembangkan bisnis fashion yang bisa kamu lakukan adalah mulai beralih ke digital.
Seperti diketahui, di era yang serba modern ini hampir semua hal dilakukan secara online, salah satunya berbelanja produk fashion.
Sebab, dengan adanya kemudahan saat ini, konsumen bisa mendapatkan produk yang mereka butuhkan secara mudah melalui perangkat yang dimilikinya.
Maka dari itu, para pemilik brand fashion perlu beralih dan berinvestasi di kanal digital untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Baca Juga: CEO Brand Ria Miranda Bagikan 3 Tips Membangun Bisnis Berbasis Komunitas
Selain mengikuti perkembangan tren fashion, pelaku bisnis di bidang fashion juga harus sadar untuk mengikuti perkembangan tren teknologi.
Seperti bisa dilihat saat ini, di mana konsumen mulai memiliki kebiasaan untuk berbelanja melalui marketplace dan e-commerce yang tersedia.
Di samping itu semua, beralih ke digitalisasi juga memiliki keuntungan lainnya untuk pemilik brand fashion.
Hal tersebut juga disebutkan oleh Co-Founder & CEO Kasual, Alam Akbar, pada talkshow dalam rangkaian acara Together(E) - International Virtual Modest Fashion Summit.
Berdasarkan pengalamannya, digitalisasi telah membantunya mendapatkan insight bahwa setiap konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda serta akan terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.
Hal tersebut didapatkan melalui salah satu fitur yang hampir selalu ada di marketplace maupun e-commerce, yakni fitur rekomendasi produk.
“Kalau kita lihat digitalisasi, setiap orang pasti punya device (perangkat). Nah, dengan hadirnya digital, akhirnya muncul yang namanya rekomendasi produk (di e-commerce). Kata rekomendasi produk itu hampir selalu ada di semua website,” jelas Alam, pada talkshow yang dihadiri PARAPUAN, Minggu (5/12/2021).
“Nah, dengan hadirnya rekomendasi ini, akhirnya memunculkan bahwa tiap orang memiliki keinginannya berbeda-beda,” sambungya.
Adapun data yang bisa dengan mudah pelaku bisnis fashion dapatkan untuk melihat preferensi para konsumennya.
Misalnya, Alam mencontohkan, ketika kamu menawarkan produk pakaian berwarna biru, tetapi ternyata konsumen lebih banyak menyukai warna merah, di sini kamu bisa mengambil kesimpulan untuk diimplementasikan ke depannya.
Baca Juga: Alifya Yunita Bagikan Kisahnya Mulai Bisnis Fashion sejak SMA, Tak Perlu Bisa Jahit!
Bahwa, kebanyakan dari konsumen yang membeli produk kamu lebih menyukai produk berwarna merah, jadi produk itulah yang kemudian bisa kamu tingkatkan jumlah produksinya.
“Jadi dari experience konsumen bisa langsung lihat (produk yang ingin dibelinya), dari kitanya juga bisa membaca gerak-gerik konsumen itu seperti apa,” imbuh Alam.
Ketika sudah mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen, pelaku bisnis di bidang fashion pun bisa dengan mudah menentukan langkah selanjutnya.
Mulai dari menentukan produk yang akan dijual berikutnya sampai strategi yang dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan.
“Dengan hadirnya digitalisasi, akhirnya membantu kita sebagai pebisnis untuk melihat apa yang diinginkan konsumen,” tutur Alam.
“Hal-hal seperti itu, kan, bisa terbaca melalui online dan teknologi. Jadi kita bisa tahu langkah tepat yang dapat diambil ke depannya,” ujarnya.
Kawan Puan, itulah beberapa alasan mengapa pelaku bisnis fashion perlu beralih ke digitalisasi.
Alam Akbar sudah membuktikan sendiri bagaimana digitalisasi dapat membawanya pada kesuksesan dalam bisnis fashion yang ia jalani.
Bagaimana dengan Kawan Puan? (*)