Parapuan.co - Kawan Puan, menolak permintaan seseorang atau berkata tidak menjadi hal yang sulit dilakukan bagi sebagian orang.
Apakah kamu pernah mengalami hal yang sama? Jika iya, mungkin Kawan Puan termasuk seorang people pleaser.
Seorang people pleaser biasanya memiliki sikap sulit berkata tidak dan memprioritaskan kebutuhan orang lain.
Lalu seperti apa seseorang people pleaser dari sisi psikologis?
Psikolog Klinis Dewasa dan Remaja, Jennyfer, M.Psi., Psikolog, menjelaskan apa itu pengertian people pleaser dan penyebab sulitnya menolak permintaan orang lain.
Menurutnya, people pleaser terjadi di mana seseorang lebih memprioritaskan orang lain daripada dirinya sendiri, meski itu merugikan baginya.
Baca Juga: Ini 5 Tipe Seseorang Perfeksionis, Apakah Kamu Salah Satunya?
"People pleaser adalah orang-orang yang memprioritaskan orang lain dibanding dirinya sendiri, bahkan jika itu merugikan dia pun tidak masalah," jelas Jennyfer pada PARAPUAN, Rabu (24/11/2021).
Ia melanjutkan, sebenarnya sikap people pleaser itu menjadi masalah karena akan berpengaruh pada kesehatan mental jika dilakukan dalam jangka waktu lama.
"Bisa berpengaruh ke mental jika dalam jangka waktu lama karena seseorang mulai kehilangan jati dirinya," kata Jennyfer.
"Karena berfokus pada orang lain, ia akan mencoba untuk menyenangkan orang lain sampai tidak menjadi dirinya sendiri," imbuhnya.
People pleaser dapat terjadi ke siapa saja, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang lansia.
"People pleaser bisa terjadi ke siapa saja, tidak ada patokannya. Sikap itu berdasarkan pada diri mereka sendiri," kata Jennyfer.
Penyebab
Berangkat dari situ, PARAPUAN telah melakukan riset bertajuk People Pleaser kepada 328 responden perempuan dari berbagai latar belakang.
Berdasarkan hasil Riset PARAPUAN, ada lima penyebab atau faktor pendorong utama mengapa mereka menjadi people pleaser, antara lain:
1. Menghindari konflik
Sebanyak 68% responden setuju bahwa sikap people pleaser ditujukan untuk menghindari konflik atau ketegangan dengan orang lain.
"Ketika ada orang lain minta tolong, kita sulit menolak karena takut. Jadi berpikir menolak akan membuat orang lain marah," ujar Jennyfer.
Baca Juga: Kata Psikolog, Begini Cara Menjalani Hidup Terbaik Versi Diri Sendiri
2. Takut menyakiti perasaan orang lain
Sejumlah 58% responden bersikap people pleaser karena takut menyakiti perasaan orang lain akibat penolakan.
"Padahal orang yang kita tolak permintaanya itu belum tentu menganggap kita salah, balik lagi ke pola pikir masing-masing," imbuhnya.
3. Sudah menjadi kebiasaan
Sudah menjadi kebiasaan bersikap people pleaser disetujui oleh 46% responden, ini akibat gak enakan ke orang lain.
Jennyfer menanggapi, "Kita terlalu memprioritaskan orang lain daripada diri kita sendiri supaya diterima, tapi ujungnya terbawa sampai dewasa."
4. Merasa tidak enak atau sulit menolak
Sebanyak 45% responden setuju jika merasa tidak enak atau sulit menolak menjadi alasan mengapa mereka bersikap people pleaser.
"Kita butuh untuk diakui, dan membuat kita terlalu memprioritaskan orang lain daripada diri sendiri," lanjutnya.
Baca Juga: Sulit Berkata 'Tidak'? Bisa Jadi Kamu Termasuk People Pleaser, Kenali Tandanya
5. Ingin berguna bagi orang lain
Sejumlah 40% responden setuju bila ingin berguna bagi orang lain menyebabkan mereka bersikap menjadi people pleaser.
"Menolong boleh-boleh aja, tapi bukan berarti kita memprioritaskan orang lain dan merugikan diri kita sendiri pada akhirnya," tutur Jennyfer.
Kawan Puan, membantu orang lain adalah perilaku positif dan perlu dilakukan untuk hubungan yang lebih baik.
Namun penting juga untuk mengetahui kemampuanmu dan berani berkata tidak jika kamu tidak bersedia membantu atau justru merugikanmu. (*)