Parapuan.co - Menjaga kesehatan gigi penting untuk selalu dilakukan ya, Kawan Puan.
Salah satunya adalah dengan rajin menggosok gigi setiap hari.
Namun, meski sudah membersihkan gigi terkadang masih ada saja masalah yang timbul.
Salah satunya adalah karang gigi. Apa itu?
Setelah makan, apakah kamu langsung menyikat gigi?
Jika tidak, kamu mungkin melihat lapisan tipis dan lengket yang mulai melapisi gigimu.
Ini disebut plak, dan jika tidak dihilangkan melalui menyikat gigi dan flossing, itu bisa mengeras menjadi karang gigi, atau juga disebut kalkulus.
Ini dapat melapisi banyak gigi, membentuk jembatan kalkulus.
Baca Juga: Cukup dengan Bahan Rumahan, Ini Dia 6 Obat Alami Atasi Sakit Gigi
Bagaimana plak bisa menjadi karang gigi?
Plak sangat mudah terbentuk pada gigi.
Lapisan lengket ini berkembang tidak lama setelah kamu makan atau minum sesuatu, biasanya sesuatu yang bertepung atau manis.
Residu dari makanan itu bercampur dengan bakteri di mulut, melepaskan asam yang memecah karbohidrat dalam makanan dan minuman.
Kamu memiliki kombinasi karbohidrat, asam, dan bakteri yang mulai membentuk lapisan tidak berwarna di atas gigi. Itu plak.
Namun, prosesnya tidak berhenti di situ. Plak tidak hilang dengan sendirinya.
Jika kamu tidak segera menyikat dan menggunakan benang gigi untuk menghilangkan lapisan lengket tersebut, pada akhirnya dapat mengeras menjadi zat yang disebut karang gigi.
Plak gigi yang mengalami kalsifikasi ini disebut juga kalkulus gigi.
Prosesnya juga tidak memakan waktu lama.
Mengutip dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa itu terjadi dalam 1 hingga 14 hari dari pembentukan plak.
Ini berbahaya karena karang gigi tidak hanya tinggal di gigi.
Ini bisa mulai menyebar dan berkembang ke garis gusi.
Kalkulus itu, yang dapat menodai dan terlihat cokelat atau cokelat pada gigimu, dapat memengaruhi jaringan di bawah garis gusi dan menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan gigi.
Cara mencegah karang gigi
Kebersihan gigi adalah kunci untuk mencegah penumpukan karang gigi dan pembentukan jembatan kalkulus.
Karena kalkulus gigi dapat mulai menumpuk hanya dalam beberapa hari setelah pembentukan plak, kamu harus waspada untuk menghilangkan plak sebelum mencapai titik tersebut.
American Dental Association (ADA) merekomendasikan langkah-langkah ini untuk menjaga mulut tetap sehat dan bebas karang gigi:
Baca Juga: Kebiasaan Menyikat Gigi yang Perlu Dihentikan, Salah Satunya Gosok Gigi setelah Makan
Beberapa penelitian, termasuk uji klinis double-blind 2008 dan Ulasan 2013 lebih dari 30 studi, juga menyarankan bahwa menggunakan pasta gigi pengontrol karang gigi dapat membantu mencegah penumpukan karang gigi yang dapat menyebabkan pembentukan jembatan kalkulus.
Carilah pasta gigi yang mengandung fluoride dan triclosan, yang menurut penelitian dapat melawan bakteri dalam plak.
Efek samping karang gigi
Lapisan kalkulus atau karang gigi padat pada gigi mungkin terlihat jelas.
Karang gigi juga dapat menyebabkan kondisi ini:
Bau mulut
Plak dan penumpukan karang gigi juga bisa membuat napasmu bau.
Ini adalah kondisi yang dikenal sebagai halitosis.
Radang gusi
Gusi Kawan Puan mungkin menjadi merah atau meradang.
Kamu mungkin pertama kali menyadarinya ketika mengalami pendarahan saat menyikat atau membersihkan gigi.
Jika tidak diobati, dapat berkembang menjadi bentuk penyakit gusi yang lebih serius yang disebut periodontitis.
Baca Juga: Mengapa Pasien yang Sudah Sembuh Covid-19 Wajib Ganti Sikat Gigi?
Gusi surut
Gusi surut juga merupakan jenis penyakit periodontal.
Gusimu mungkin mulai surut dari gigi, memperlihatkan lebih banyak gigi Anda dan memungkinkan bakteri merayap ke celah antara gusi dan gigi.
Gigi berlubang
Karang gigi yang menumpuk di gigi dapat melindungi bakteri dari sikat gigi.
Plak dan karang gigi juga dapat menyebabkan lubang kecil terbentuk di email gigimu, memungkinkan bakteri dan asam meresap ke dalam gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Kehilangan gigi
Jika kalkulus gigi tidak diobati, dapat menyebabkan penyakit gusi yang pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya satu atau lebih gigi.
(*)