Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timbulkan Efek Samping Berbahaya, Ini Penyebab Karang Gigi dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 24/11/2021, 20:05 WIB
Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Menjaga kesehatan gigi penting untuk selalu dilakukan ya, Kawan Puan.

Salah satunya adalah dengan rajin menggosok gigi setiap hari.

Namun, meski sudah membersihkan gigi terkadang masih ada saja masalah yang timbul.

Salah satunya adalah karang gigi. Apa itu?

Setelah makan, apakah kamu langsung menyikat gigi?

Jika tidak, kamu mungkin melihat lapisan tipis dan lengket yang mulai melapisi gigimu.

Ini disebut plak, dan jika tidak dihilangkan melalui menyikat gigi dan flossing, itu bisa mengeras menjadi karang gigi, atau juga disebut kalkulus.

Ini dapat melapisi banyak gigi, membentuk jembatan kalkulus.

Baca Juga: Cukup dengan Bahan Rumahan, Ini Dia 6 Obat Alami Atasi Sakit Gigi

Bagaimana plak bisa menjadi karang gigi?

Plak sangat mudah terbentuk pada gigi.

Lapisan lengket ini berkembang tidak lama setelah kamu makan atau minum sesuatu, biasanya sesuatu yang bertepung atau manis.

Residu dari makanan itu bercampur dengan bakteri di mulut, melepaskan asam yang memecah karbohidrat dalam makanan dan minuman.

Kamu memiliki kombinasi karbohidrat, asam, dan bakteri yang mulai membentuk lapisan tidak berwarna di atas gigi. Itu plak.

Namun, prosesnya tidak berhenti di situ. Plak tidak hilang dengan sendirinya.

Jika kamu tidak segera menyikat dan menggunakan benang gigi untuk menghilangkan lapisan lengket tersebut, pada akhirnya dapat mengeras menjadi zat yang disebut karang gigi.

Plak gigi yang mengalami kalsifikasi ini disebut juga kalkulus gigi.

Prosesnya juga tidak memakan waktu lama.

Mengutip dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa itu terjadi dalam 1 hingga 14 hari dari pembentukan plak.

Ini berbahaya karena karang gigi tidak hanya tinggal di gigi.

Ini bisa mulai menyebar dan berkembang ke garis gusi.

Kalkulus itu, yang dapat menodai dan terlihat cokelat atau cokelat pada gigimu, dapat memengaruhi jaringan di bawah garis gusi dan menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan gigi.

Cara mencegah karang gigi

Kebersihan gigi adalah kunci untuk mencegah penumpukan karang gigi dan pembentukan jembatan kalkulus.

Karena kalkulus gigi dapat mulai menumpuk hanya dalam beberapa hari setelah pembentukan plak, kamu harus waspada untuk menghilangkan plak sebelum mencapai titik tersebut.

American Dental Association (ADA) merekomendasikan langkah-langkah ini untuk menjaga mulut tetap sehat dan bebas karang gigi:

Baca Juga: Kebiasaan Menyikat Gigi yang Perlu Dihentikan, Salah Satunya Gosok Gigi setelah Makan

  1. Sikat gigi secara menyeluruh dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Pastikan kamu menghabiskan 2 menit penuh setiap kali menyikat gigi.
  2. Bersihkan sela-sela gigi setiap hari. Langkah ini, yang dikenal sebagai pembersihan interdental, dapat mencakup flossing atau penggunaan alat lain untuk membersihkan kotoran yang mungkin bersembunyi di antara gigi.
  3. Batasi minuman manis dan makanan ringan. Jika kamu mengurangi makanan manis, akan ada lebih sedikit kesempatan bagi bakteri di mulut untuk bercampur dengan gula yang tertinggal dan membentuk plak pada gigi.
  4. Kunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan. Seorang dokter gigi dapat dengan hati-hati memantau gigi dan gusimu untuk tanda-tanda penyakit gusi, seperti gingivitis atau gusi yang surut, dan kerusakan gigi. Mereka juga dapat mempelajari kebiasaanmu dan membuat rekomendasi untuk strategi yang dapat membantu kamu tetap pada rutinitas biasa.

Beberapa penelitian, termasuk uji klinis double-blind 2008 dan Ulasan 2013 lebih dari 30 studi, juga menyarankan bahwa menggunakan pasta gigi pengontrol karang gigi dapat membantu mencegah penumpukan karang gigi yang dapat menyebabkan pembentukan jembatan kalkulus.

Carilah pasta gigi yang mengandung fluoride dan triclosan, yang menurut penelitian dapat melawan bakteri dalam plak.

Efek samping karang gigi

Lapisan kalkulus atau karang gigi padat pada gigi mungkin terlihat jelas.

Karang gigi juga dapat menyebabkan kondisi ini:

Bau mulut

Plak dan penumpukan karang gigi juga bisa membuat napasmu bau.

Ini adalah kondisi yang dikenal sebagai halitosis.

Radang gusi

Gusi Kawan Puan mungkin menjadi merah atau meradang.

Kamu mungkin pertama kali menyadarinya ketika mengalami pendarahan saat menyikat atau membersihkan gigi.

Jika tidak diobati, dapat berkembang menjadi bentuk penyakit gusi yang lebih serius yang disebut periodontitis.

Baca Juga: Mengapa Pasien yang Sudah Sembuh Covid-19 Wajib Ganti Sikat Gigi?

Gusi surut

Gusi surut juga merupakan jenis penyakit periodontal.

Gusimu mungkin mulai surut dari gigi, memperlihatkan lebih banyak gigi Anda dan memungkinkan bakteri merayap ke celah antara gusi dan gigi.

Gigi berlubang

Karang gigi yang menumpuk di gigi dapat melindungi bakteri dari sikat gigi.

Plak dan karang gigi juga dapat menyebabkan lubang kecil terbentuk di email gigimu, memungkinkan bakteri dan asam meresap ke dalam gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Kehilangan gigi

Jika kalkulus gigi tidak diobati, dapat menyebabkan penyakit gusi yang pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya satu atau lebih gigi.

(*)

 

Sumber Healthline

Terkini Lainnya

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Sariayu Martha Tilaar Gelar Acara Buka Puasa Bersama Sahabat Sariayu

Sariayu Martha Tilaar Gelar Acara Buka Puasa Bersama Sahabat Sariayu

PARAPUAN
Transformasi Family Business untuk Sustainability

Transformasi Family Business untuk Sustainability

PARAPUAN
Rekomendasi Parfum Pria dengan Aroma Spicy yang Maskulin dari BVLGARI MAN

Rekomendasi Parfum Pria dengan Aroma Spicy yang Maskulin dari BVLGARI MAN

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com