Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Green Job Diprediksi Booming di Indonesia Tahun 2025, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 10/11/2021, 18:37 WIB
Editor Arintya

Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu familier dengan istilah green job?

Seperti namanya, green job merupakan jenis pekerjaan yang lebih ramah lingkungan.

Hal ini karena perubahan iklim terus menjadi diskusi hangat selama beberapa dekade dan dianggap semakin penting.

Sektor-sektor seperti energi terbarukan dan lingkungan hidup tumbuh pesat dan menciptakan lapangan kerja baru.

Kabar baiknya, green job disebut akan booming di masa depan, dan tak hanya di Indonesia tetapi juga seluruh dunia.

Hal itu pulalah yang membuat kebutuhan sumber daya manusia (SDM) terus meningkat.

Bahkan, CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai mengumumkan pada 2020, bahwa proyek terkait iklim akan menciptakan lebih dari 20.000 pekerjaan terkait industri dan energi bersih pada 2025.

Banyak negara dan institusi internasional merilis definisi tentang green job. Meski kata-katanya mungkin berbeda, intinya tetap sama.

Baca Juga: Begini Cara Pelaku Bisnis Pariwisata Bisa Tetap Diminati Selama Pandemi

Coaction Indonesia (organisasi yang mendorong terjadinya transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan), menyerap definisi yang dikeluarkan oleh International Labour Organization (ILO) pada 2007.

Mereka mendefinisikan green job sebagai pekerjaan yang layak, dan berkontribusi terhadap kelestarian.

Lantaran green job merupakan hasil dari praktik ekonomi hijau (green economy), maka pekerjaan ini juga harus inklusif secara sosial.

Pekerjaannya sendiri bisa dari sektor tradisional, termasuk manufaktur dan konstruksi, dan bisa juga dari sektor baru, seperti energi terbarukan dan efisiensi energi.

Menurut peneliti Coaction Indonesia, Siti Koiromah, seperti yang sudah ditetapkan oleh ILO, green job memiliki 5 tujuan.

Tujuan tersebut meliputi, melindungi dan memulihkan ekosistem, meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, meminimalkan limbah dan polusi dari proses produksi, membatasi emisi gas rumah kaca, dan mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim.

Lantas, apa yang menyebabkan green job bisa semakin booming?

Berikut keterangannya tertera sebagaimana dalam press rilis yang diterima PARAPUAN!

1. Kesadaran masyarakat tentang isu perubahan iklim meningkat

Kita bisa sama-sama melihat bahwa kesadaran masyarakat meningkat dalam hal menjaga lingkungan.

Hal ini mendorong tumbuhnya usaha kecil yang juga berkontribusi terhadap lingkungan.

Contohnya, usaha yang memanfaatkan limbah, seperti mendaur ulang kemasan sabun menjadi tas atau memproduksi kertas daur ulang.

Koiromah menyoroti, saat ini kian banyak perusahaan yang memiliki divisi sustainability.

Itu berarti perusahaan tersebut sudah memiliki pandangan ke depan untuk terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan.

Dengan adanya divisi sustainability, perusahaan harus patuh terhadap berbagai regulasi yang terkait keberlanjutan, misalnya proses produksi ataupun bahan baku.

Baca Juga: Konsumen Makin Peduli, Ini 7 Ide Bisnis yang Ramah Lingkungan

"Perusahaan bisa meyakinkan konsumen bahwa operasional perusahaan mereka meminimalkan perusakan terhadap lingkungan," kata Koiromah.

"Limbah juga menjadi sangat minimal. Bisa jadi akan semakin banyak industri yang akan menerapkan prinsip sustainability seperti itu," imbuhnya.

Namun, ia mengamati, pekerja di industri daur ulang sering kali merupakan orang yang pendidikannya rendah, sehingga penghasilannya belum bisa dibilang layak.

Padahal, kontribusinya terhadap lingkungan sangat besar. Sementara, syarat green job adalah suatu pekerjaan harus layak secara ekonomi.

Artinya, orang tersebut harus mendapatkan penghasilan yang baik agar dapat hidup sejahtera.

Misalnya, mendapat asuransi dan tidak bekerja melampaui jam normal, sehingga ia mendapatkan hak yang sesuai dengan kewajibannya.

2. Menyebar di banyak bidang

Green job bisa meliputi jenis pekerjaan di bidang yang umum, misalnya sebagai tenaga marketing, dan bekerja di organisasi yang berfokus pada konservasi.

Koiromah menjelaskan, selama tenaga marketing memasarkan produk yang memiliki jasa terhadap kelestarian lingkungan, misalnya solar panel, maka pekerjaan itu termasuk kategori green job.

Atau, ketika seseorang pada praktiknya menerapkan efisiensi bahan baku, maka pekerjaannya juga termasuk green job.

Ia juga menegaskan, selama memenuhi salah satu tujuan dari green job yang sudah ditetapkan ILO, berarti suatu sektor atau pekerjaan termasuk dalam kategori green job.

Koiromah menambahkan, jenis pekerjaan apa pun bisa diadaptasi menjadi green job.

Seorang pendongeng sekalipun bisa masuk kategori green job, kalau materi ceritanya mengandung unsur yang berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

3. Terdorong oleh green economy

World Economy Forum: Future of Jobs pada 2016 mengungkap bahwa sektor energi dan berbagai industri di seluruh dunia mulai beralih ke green economy.

Hal ini terjadi karena ada isu tentang perubahan iklim dan kekhawatiran dunia akan ketersediaan sumber daya alam.

Menurut Koiromah, green economy berarti aktivitas ekonomi yang tidak mengabaikan lingkungan.

Artinya, sebuah perusahaan tidak melakukan praktik ekstraksi yang berlebihan dan selalu mempertimbangkan dampak aktivitasnya terhadap lingkungan.

"Implikasinya, tingkat kesejahteraan dalam perusahaan maupun secara makro akan meningkat. Selain itu, ekonomi hijau juga membuka kesempatan bagi seluruh kalangan, termasuk kaum marjinal," terang Koiromah.

4. Terciptanya jenis pekerjaan baru

Coaction Indonesia mencoba menghitung kebutuhan tenaga kerja langsung di energi terbarukan berdasarkan kapasitas terpasang dalam target RUEN (Rencana Umum Energi Nasional).

Koiromah menguraikan, pada 2030 akan dibutuhkan lebih dari 430.000 tenaga kerja langsung.

Yaitu, tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses pembangunan pembangkit untuk menghasilkan energi listrik dengan energi terbarukan.

Antara lain, tenaga kerja untuk feasibility study, mendesain pembangkit, teknisi, petugas operasional dan perawatan, serta pekerja yang membangun pembangkit.

Dari pembangunan itu, tumbuh juga pekerjaan yang tidak langsung dan yang terinduksi, seperti sales engineer, analis, legal, dan konsultan.

Baca Juga: Ini Alasan Pengusaha Kopi Perlu Ganti Packaging Jadi Ramah Lingkungan

"Di sektor energi, green job akan semakin booming. Jumlah tenaga kerja yang berkaitan dengan fosil akan menurun," ungkap Koiromah lagi.

"Sebab, banyak perusahaan akan beralih ke energi terbarukan. Maka, pada 2050 nanti, diperkirakan akan ada lebih dari 1 juta green job yang tercipta dari sektor energi."

Ia menjelaskan, nantinya akan ada pekerjaan yang benar-benar hilang, karena industrinya akan lenyap.

Contohnya adalah para tenaga kerja di industri plastik, jika sudah benar-benar dilarang.

Di samping itu, ketika nanti batubara tak boleh lagi digunakan, pekerjaan yang terkait penambangan batu bara juga akan hilang.

Sebaliknya, akan muncul sederet pekerjaan baru yang tercipta, ketika kita memasuki ekonomi hijau.

5. Semua generasi bergerak

Sejumlah riset mengungkap bahwa generasi milenial punya ketertarikan khusus terhadap lingkungan hidup.

Namun, Koiromah melihat, yang terlibat dalam green job tidak hanya generasi milenial.

Jajaran direktur perusahaan pembangkit listrik, misalnya, bisa jadi punya ketertarikan terhadap lingkungan.

Baca Juga: 4 Bidang yang Akan Berkembang Pesat di 2022, Wanita Karir Wajib Tahu

Menurut Koiromah, banyak peluang untuk masuk ke green job tanpa melihat generasinya.

Ketika berpindah ke energi terbarukan, para direktur ini punya pemikiran dan skill yang dibutuhkan.

Pasalnya, sebenarnya hard skill untuk pekerjaan konvensional maupun green job akan sama saja.

Mereka hanya perlu menambah atau mengasah skill, serta upgrade pengetahuan. (*)


Terkini Lainnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com