Parapuan.co – Salah satu sifat seseorang yang bisa merugikan orang lain adalah playing victim.
Playing victim atau yang sering juga disebut victim mentality merupakan kondisi di mana seseorang merasa dirinyalah yang paling susah.
Selain itu, orang yang memiliki victim mentality juga biasanya merasa menjadi korban utama dari segala situasi.
Mereka seolah-olah berjuang dengan apa yang dikenal sebagai mentalitas korban, meski situasi tersebut karena kesalahannya sendiri.
Seseorang dengan victim mentality merasa hal-hal buruk terus terjadi dan dunia menentang mereka, oleh karena itu ia selalu berprasangka buruk di setiap kesempatan.
Baca Juga: Mengenal Factitious Disorder, Gejala Pura-Pura Memiliki Gangguan Mental
Mengutip dari Verywell Mind, victim mentality memiliki tiga prinsip utama yang sering tidak disadari yaitu:
1. Hal-hal buruk telah terjadi di masa lalu dan akan terus terjadi hingga masa depan.
2. Orang lain yang harus disalahkan atas kemalangan atau nasib yang dialami.
3. Tidak ada gunanya mencoba melakukan perubahan karena itu tidak akan berhasil.
Bagi orang dengan victim mentality, tenggelam dalam negativitas lebih mudah daripada mencoba menyelamatkan diri sendiri, bahkan mereka memaksakan pola pikir ini ke orang lain.
Penyebab victim mentality
Victim mentality tidak hanya muncul dari situasi terdesak saja, tetapi ada beberapa penyebab yang membuat seseorang menjadi rentan, yaitu:
1. Pengalaman trauma masa lalu, di mana pola pikir ini dikembangkan sebagai mekanisme koping (cara mengelola emosi).
2. Situasi negatif di mana seseorang tidak memiliki rasa kontrol atau kendali.
3. Rasa sakit emosional yang berkelanjutan yang membuat diri tidak berdaya, terjebak, hingga menyerah.
4. Dikhianati oleh orang kepercayaan, dan mengakibatkan trust issues di masa depan.
Baca Juga: Awas, Ini Bahaya Melakukan Self Diagnose dan Terlalu Sering Cek Gejala Mental di Internet
5. Menikmati situasi menyalahkan orang lain, manipulasi, atau gaslighting demi menadapatkan perhatian.
Pada intinya, pola pikir victim mentality berakar pada trauma, kesusahan, dan rasa sakit hampir sepanjang waktu.
Kondisi ini membuat seseorang merasa rentan dan takut.
Selain itu, ia memilih untuk tidak bertanggung jawab atau menyalahkan orang lain terhadap suatu tindakan.
Tanda victim mentality
Berikut adalah tanda-tanda yang berpotensi bahwa seseorang memiliki victim mentality, antara lain:
Jika Kawan Puan ada keterkaitan dengan tanda-tanda victim mentality tersebut, segeralah mendapatkan bantuan tenaga profesional ya! (*)
Baca Juga: Manfaat Bermain Basket bagi Kesehatan Mental, Salah Satunya Tingkatkan Percaya Diri