Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu ingin memulai bisnis preloved?
Bisnis preloved menjadi salah satu jenis bisnis yang banyak diminati, terutama preloved barang fashion.
Namun memulai bisnis preloved tak bisa dimulai begitu saja, pasalnya kamu perlu memerhatikan beberapa strategi.
Salah satunya dalam memiliki barang fashion yang masih layak jual.
Seperti diketahui, tidak semua barang fashion yang sudah digunakan itu layak dijual.
Dan yang utama, apakah barang tersebut masih cukup kekinian untuk bisa menarik minat pembeli?
Dalam hal ini, tentu kamu mesti memahami kebutuhan pasar dan kondisi barangmu sendiri.
Lantas, bagaimana cara menentukan apakah suatu barang fesyen layak dijual lagi atau tidak?
Berikut hal-hal yang mesti kamu catat dan pertimbangkan seperti dilansir dari The Good Trade!
Baca Juga: Dukung UMKM Naik Kelas, Ini Manfaat QRIS untuk Transaksi Bisnis
Jenis barang fesyen yang sulit dijual kembali
1. Rusak atau cacat
Barang yang cacat atau rusak jelas sudah tidak layak untuk dijual.
Jadi jangan berpikir menjual pakaianmu yang tak pantas pakai itu, ya.
Kriteria barang fesyen dikatakan cacat/rusak, misalnya terkena noda yang tidak bisa hilang, bolong/robek, dan ada banyak bekas jahitan.
2. Mode terlalu tua, tapi belum vintage
Fesyen yang sudah ketinggalan zaman juga takkan laku dijual, kecuali barangnya terbilang vintage.
Beberapa jenis fesyen yang ketinggalan zaman, misalnya baju blus tipis, gaun atau rok skater, dan peplum.
3. Tidak bermerek
Hati-hati jika hendak menjual pakaian yang tidak bermerek, karena kecil kemungkinan pembeli akan tertarik.
Pembeli cenderung mencari pakaian yang bermerek walaupun bekas, karena biasanya kondisi fisik produk masih baik.
Jenis barang fesyen yang layak jual
Pastikan barang yang hendak kamu jual tidak termasuk ke dalam kategori di atas, tetapi memenuhi kriteris berikut ini:
1. Masih seperti baru
Konsumen menyukai barang yang masih tampak baru.
Misalnya, suatu barang masih punya kotak/kemasan asli yang utuh.
Baca Juga: Rekomendasi Pelatihan untuk Pengusaha Perempuan yang Terdampak Pandemi
Ini karena konsumen suka mendapatkan barang dengan membayar lebih sedikit dibandingkan yang dijual di toko.
Terlihat seperti baru membuat mereka merasa betul-betul membeli barang yang belum pernah digunakan sebelumnya.
2. Gaya up to date
Selain kualitasnya, gaya barang fesyen yang masih up to date juga diminati banyak calon pembeli.
Minimal, barang yang kamu jual masih bisa ditemukan pula di toko-toko fesyen tertentu.
Semisal, jumpsuit, jeans longgar, sepatu bot, atau beraneka macam perlengkapan olahraga.
3. Punya nama merek atau butik
Kriteria selanjutnya, barang preloved tersebut mesti masih memiliki nama meerk atau berasal dari butik yang dikenal target pasarmu.
Dengan begitu, pembeli akan merasa akrab dengan barang yang kamu jual dan punya kepercayaan tentang kualitasnya.
4. Barang unik
Jika barangmu tak bermerek, maka pastikan dulu apakah cukup unik untuk dijual dan bernilai vintage.
Baca Juga: Jadi Penopang Perekonomian di Masa Pandemi, Yuk Dukung UMKM Indonesia!
Banyak konsumen yang menyukai barang fesyen unik yang tidak bisa mereka temukan di tempat lain atau brand terkenal.
Jadi, kamu bisa menjual barang fesyen unikmu yang dirasa masih layak dan bakal menarik perhatian konsumen.
Kawan Puan, itulah beberapa cara menentukan apakah suatu barang fesyen layak dijual untuk memulai bisnis preloved.
Selamat mencoba dan memulai bisnismu ya! (*)