Parapuan.co- Menjadi produktif dalam pekerjaan bukanlah hal buruk.
Namun jka hal tersebut berlebihan maka akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental.
Ketika terlalu produktif dalam bekerja membuat dirimu terlalu memaksakan diri dikenal dengan istilah toxic productivity.
Tentu saja segala hal yang toxic tidak baik.
Pasalnya toxic productivity adalah produktivitas yang tidak baik karena sudah berlebihan.
Baca juga: Perhatikan! Ini Tanda-Tanda Kamu Mengalami Toxic Productivity
Dilansir dari Huffpost, istilah toxic productivity ini memiliki kecenderungan overworking.
Orang-orang yang mengalami toxic productivity biasanya memasang target yang tidak realistis dalam bekerja.
Padahal setiap tubuh memiiki kapasitas sampai batas mana untuk bekerja.
Salah satu pelatih bisnis dan penulis Joy of Business, Simone Milasas mengatakan bahwa toxic productivity bisa membuat tubuh kelelahan dan terrlambat untuk bangun pagi.
"Rasakan seberapa besar energi yang kamu miliki di pagi hari”, ujar Milasas.
“Apakah kamu bangun di pagi hari dengan mengklik tombol berhenti di alarm, atau kamu bangun secara alami? Bagaimana keadaan tubuh kamu ketika bangun?" tambahnya.
Lalu bagaimana cara mengatasi toxic productivity?
Mengutip dari Createcultivate, berikut adalah cara mengatasi toxic productivity:
1. Mindfulness
Mindfulness adalah cara kita untuk terhubung dengan diri kita sendiri.
Dengan mindfulness ini, kamu bisa mulai mengetahui apa yang tubuhmu butuhkan dan inginkan.
Oleh karena itu, hal ini penting bagi kesehatan dan bahkan meningkatkan kemampuan berpikir logis dan fungsi kritis otak.
Praktik mindfulness membuat kita lebih paham apa yang benar-benar dibutuhkan dan tidak terjebak pada toxic productivity.
2. Bantuan orang lain
Jika kamu sulit untuk mengendalikan diri sendiri dalam menghindari toxic productivity, kamu bisa meminta bantuan orang lain.
Carilah orang yang bisa memantaumu dan mengingatkan jika produktivitas harian kamu sudah mulai melewati batas.
Baca juga: 4 Cara Efektif Mengatasi Overworking Agar Bisa Bekerja Tanpa Lembur
3. Memasang target yang jelas
Janganlah muluk-muluk dalam memasang target agar kamu terhindar dari toxic productivity.
Selain itu, jadilah fleksibel mengenai rencana yang dibuat.
Tidak apa-apa, mengurangi satu atau dua aktivitas dalam sehari.
Ingat, produktivitas bukanlah lomba.
4. Istirahat sama pentingnya dengan berkerja
Penelitian menunjukan, orang yang memiliki waktu istirahat yang cukup jauh lebih produktif ketika berkerja, dibandingkan mereka yang kurang beristirahat.
Hindari untuk menunggu tubuhmu ambruk baru kamu mau beristirahat, tapi istirahatlah sebelum tubuhmu itu tumbang.
Kawan Puan, produktif bekerja adalah hal yang bagus namun jangan terlalu berlebihan ya! (*)