Parapuan.co - Pada 23 September 2021 lalu, pasangan Ria Ricis dan Teuku Ryan baru saja melangsungkan acara lamaran.
Keduanya melangsungkan lamaran secara khidmat di sebuah hotel bintang lima di Jakarta.
Acara lamaran ini tentu jadi prosesi penting yang nantinya mengiringi mereka ke gerbang kehidupan baru yakni menikah.
Membahas soal pernikahan Ria Ricis sendiri, sebelumnya keluarga sudah membocorkan konsep yang mungkin dipakai.
Hal itu diketahui dari keterangan kakak Ricis, Shindy.
Baca Juga: Keluarga Ungkap Konsep Pernikahan Ria Ricis akan Usung Dua Adat
"Iya memang dari keluarga kita Sumatera Selatan, Palembang terus ada abang dari aceh. Memang ada rencana ke arah situ," ungkap Shindy, kakak Ria Ricis Minggu (19/9/2021) melansir Tribunnews.
Lantas bagaimana sebenarnya adat pernikahan dari Aceh sendiri?
Melansir laman acehprov.go.id, ada beberapa tahapan dalam adat perkawinan Aceh, yaitu:
1. Tahapan melamar (Ba Ranup)
Ba Ranup merupakan tradiri turun menurun yang tidak asing lagi dilakukan di mana seorang pria melamar perempuan.
Di hari yang sudah disepakati, rombongan yang dituakan dari pihak laki-laki akan ke rumah orang tua perempuan membawa sirih sebagai penguat ikatan.
Jika sudah, pihak laki-laki pamit, kemudian pihak perempuan bermusyawarah perihal diterima atau tidaknya lamaran tersebut.
2. Tahapan pertunangan (Jak ba Tanda)
Jika lamaran diterima, keluarga laki-laki akan datang lagi melakukan peukong haba, yakni membicarakan kapan hari pernikahan dilangsungkan.
Termasuk menetapkan besaran uang mahar (disebut jeulamee) yang diminta.
Biasanya di acara ini juga sekaligus dilakukan acara pertunangan dengan membawa tanda seperti cincin.
Baca Juga: Ini 5 Inspirasi Foto Prewedding Unik seperti Ria Ricis yang Bakal Pakai Seragam
Pihak laki-laki juga biasanya mengantarkan makanan khas daerah Aceh, seperangkat pakaian, dan perhiasan sesuai kemampuan.
Jika di tengah jalan ikatan ini putus karena pihak laki-laki yang memutuskan, makan tanda emas tersebut dianggap hilang.
Namun jika yang memutuskan dari pihak perempuan, maka emas harus dikembalikan sebesar dua kali lipat.
3. Pesta pelaminan
Sebelum pesta pernikahan dilangsungkan, tiga hari tiga malam akan diadakan upacara meugaca atau boh gaca (memakai inai) bagi pengantin laki-laki dan perempuan.
Kemudian prosesi ijab kabul dilangsungkan dengan dihadiri oleh wali nikah, penghulu, saksi, dan pihak keluarga.
Biasanya ikab kabul menggunakan bahasa aceh, "ulon tuan peunikah, aneuk lon (apabila ayah perempuan yg mengucapkan)....(nama pengantin perempuan) ngon gata (nama pengantin laki-laki) ngon meuh...(jumlah mahar yang telah disepakati) mayam."
Baca Juga: Bak Putri Raja! Ini Gaun Lamaran Ria Ricis yang Cantik dan Anggun
Kemudian dijawab, "ulon tuan terimong nikah ngon kawen.. (nama pengantin) ngon meuh.. (jumlah mahar yang telah disepakati) mayam, tunai."
Namun lafaz ini bisa disesuaikan dengan adat dari masing-masing wilayah.
Usai ijab kabul dilaksanakan pesta pernikahan, bisa di hari yang sama atau berbeda.
Acara pesta ini bisa juga disebut dengan acara tueng linto baro, dengan tujuan merayakan kebahagiaan.
(*)