Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Segera Terbit, ini Perbedaan ORI020 dengan SBN Ritel Lainnya

Kompas.com - 19/09/2021, 09:15 WIB
Editor Aulia Firafiroh

Parapuan.co- SBN Ritel atau yang dikenal dengan Surat Berharga Negara merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak dipakai sejak pandemi tiba.

Berbeda dengan instrumen investasi lainnya, SBN berupa surat utang negara yang diperjual belikan di pasar modal.

Seperti yang dilansir dari bareksa.com, Surat Berharga Negara (SBN) merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mencari pembiayaan anggaran.

Kini SBN tidak hanya bisa dibeli oleh investor atau institusi besar, tetapi juga untuk individu atau perseorangan.

Kawan Puan juga bisa memulai untuk berinvestasi SBN ritel melalui platform investasi online dengan minimal pembelian Rp 1.000.000,00.

Baca juga:​ Sebelum Investasi Ini, Ketahui Dulu 7 Fakta Reksadana Syariah

SBN Ritel yang biasanya di tawarkan di penawaran umum berupa Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), dan Sukuk Ritel (SR).

Sepanjang tahun ini, pemerintah telah menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 pada Januari - Februari, Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR014 pada Februari - Maret 2021, Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010 pada Juni-Juli 2021, dan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR015 pada Agustus-September 2021.

Selain itu, pemerintah akan menerbitkan ORI020 yang dijadwalkan pada 27 September dan Sukuk Tabungan (ST) seri ST008 pada November mendatang. 

SBN Ritel sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu Surat Utang Negara (SUN) yang dikelola secara konvensional dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang menggunakan prinsip Syariah.

Jenis SUN ritel sendiri terdiri dari dua surat, yaitu ORI dan SBR, sedangkan SBSN terdiri dari SR dan ST.

Dilansir dari bareksa.com, berikut perbedaan ORI dengan SBN ritel lainnya berdasarkan karakternya: 

1. Kupon

Kupon ORI dan SR tetap hingga jatuh tempo.

Bila ada kenaikan atau penurunan suku bunga, kupon ORI tidak akan menyesuaikan.

Kondisi ini berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki kupon bersifat mengambang dengan batas minimal.

Kupon atau imbal hasil SBR dan ST bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal.

Baca juga: Apa itu Program Coaching dan Neuro-linguistic untuk Dosen?

2. Cara penjualan

​ORI dan SR yang diterbitkan di pasar perdana dan bisa dijual kembali sebelum jatuh tempo atau bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

Perdagangan di pasar sekunder dibuka setelah minimum holding period selesai, yakni dua kali pembayaran kupon.

Sementara SBR dan ST tidak bisa diperdagangkankan di pasar sekunder, sehingga investor harus memegang hingga jatuh tempo.

Meski begitu, ada fasilitas early redemption setelah 1 tahun investasi dengan syarat minimal kepemilikan awal Rp2 juta dalam 1 transaksi dan maksimal yang bisa dicairkan awal 50 persen.

3. Potensi Capital Gain
​ORI dan SR yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder, harganya bisa naik dan turun tergantung permintaan di pasar.

Misalnya, ketika investor membeli Rp1 juta, dia bisa menjual kembali seharga Rp1,3 juta dengan mempertimbangkan besaran kupon yang didapat.

Sedangkan SBR dan ST tidak memiliki potensi kenaikan harga (capital gain).

Jika investor membeli Rp1 juta, maka pada saat jatuh tempo dia akan menerima pembayaran pokok Rp1 juta.

Baca juga: Mengenal Macam-Macam Investasi Obligasi Berdasarkan Karakteristiknya

4. Ada label halal

​ORI dan SBR dikelola dengan sistem konvensional karena merupakan pernyataan surat utang negara.

Sehingga ORI dan SBR, tidak mendapat pernyataan halal (syariah) dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Sedangkan ST dan SR adalah bukti penyertaan aset negara dan bukan surat utang negara seperti ORI dan SBR.

Hal itu membuat ST dijamin halal sesuai syariah karena sudah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI.

5. Tenor

ORI dan SR memiliki jangka waktu tiga tahun, tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder.

Berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki tenor hanya dua tahun.

Meski jangka waktu lebih pendek daripada ORI dan SR, tetapi SBR dan ST tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.

Setelah membaca artikel di atas, apakah Kawan Puan tertarik untuk berinvestasi berupa SBN Ritel atau ORI?

Jangan lupa untuk tulis tanggapan Kawan Puan di kolom komentar ya! (*)

Sumber Bareksa

Terkini Lainnya

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

Dewangga Jogja Sediakan Jasa Travel Umrah yang Terjangkau, Ini Daftar Paketnya

PARAPUAN
Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

Rayakan Hari Autisme Sedunia, Ini 3 Kisah Kreator Beri Edukasi Autisme pada Masyarakat

PARAPUAN
Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

Ini Rekomendasi Tempat Sewa Baju Lebaran Mewah, Harga Lebih Terjangkau

PARAPUAN
Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

Rekomendasi Tempat Olahraga Outdoor Populer di Jakarta untuk Isi Akhir Pekan

PARAPUAN
Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

Jadikan Lari Sebagai Hobi yang Menyenangkan, Ini Tipsnya untuk Pemula

PARAPUAN
Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

Ini Tantangan Ibu Bekerja sebagai Perempuan Peneliti Menurut Dr. Widiastuti Setyaningsih

PARAPUAN
Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

Kurang Bijak, Ini Alasan Ambil Utang untuk Resepsi Tidak Dianjurkan

PARAPUAN
Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

Hadirkan Hidangan Khas Thailand, Ini Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta

PARAPUAN
Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

Ingin Jadi Ilmuwan Pangan? Dr. Widiastuti Setyaningsih Beberkan Tipsnya

PARAPUAN
Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

Penyakit Cloud Cytoma Muncul di Drakor Queen of Tears, Benarkah Ada Penyakitnya?

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com